Mohon tunggu...
Musrifah Ips
Musrifah Ips Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Diam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Suara Hati

25 Juni 2018   10:46 Diperbarui: 25 Juni 2018   10:52 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertabur bintang langit malam ini

Dan mata ku masih belum terpejam 

menanti datangnya tengah malam

Merdu alunan musik yang temaniku malam ini

Dia terus mengalun bagai deru angin

Tak ingin ku pejamkan mata ini

Masih ku jaga pandangannya 

pada jam di layar Hp ku

5 menit lagi

Waktu itu akan tiba

Terdiam aku di dalam lamunan

Mengingat betapa waktu begitu cepat berlalu

Begitu waktu sama seperti biasanya 

Sama seperti malam-malam di tahun sebelumnya

Aku sendiri menanti tengah malam

Ku buka layar Hp ku 

Dan aplikasi Word menjadi sasaran utamaku

Ku ketikan satu persatu huruf di lembaran kosongnya

Ku paksa otakku berpikir

Berpikir tentang huruf apa yang akan  kususun

Menjadi rangkaian kata yang utuh 

dan kalimat yang sempurna

Suara hati

Dua kata yang tertulis pertama kali

Waktu yang ku jalani berbingkai hati

Jalan yang ku tempuh tlah memendam suaraku

Percaya adalah kebiasaanku

Kecewa adalah harga yang harus aku bayar lunas

Sendiri adalah bukti adanya aku

Hati ku mulai bersuara

Suaranya lirih bagai sedang menahan luka

Dia menjerit namun tertahan oleh tawaku yang palsu

Biasanya aku tersalahkan oleh yang benar

Bohong adalah pilihan yang tepat

Kepalsuan tlah mengiringi setiap jalan ku

Jadi untuk apa aku harus berubah

Ya sudahlah

Ku hentikan aktivitas merangkai kata ini

Ku tengok kembali jam di layar ini

Dan ya inilah waktu yang ku tunggu

Tersenyumlah lupakan mereka 

jadilah dirimu sekarang

Besok senyummulah yang harus di lihat dunia

Setidaknya sebelum kau harus menjadi orang lain lagi

Sebelum kebohongan dan  kepalsuan itu kambuh lagi

Tersenyumlah

Tersenyumlah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun