Ada beberapa alasan yang akhirnya membuat Pemerintah RI melalui Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berdamai dengan Covid-19, antara lain:
1. Disiplin Physical Distancing
Perang lawan Covid-19 ini menghadapi musuh yang tidak terlihat secara kasat mata. Karena Covid-19 ini bisa dikatakan semacam "senjata biologis" yang penyebarannya dari orang ke orang dan berdampak kematian. Dengan tingkat kedisiplinan dan kepatuhan dari masyarakat Indonesia yang rendah terhadap kebijakan dan aturan PSBB yang diberlakukan oleh Pemerintah Daerah, maka Covid-19 akan terus menyebar dan meluas.
Penerapan physical distancing yang disarankan oleh WHO dengan menjaga jarak antar orang minimal 1-2 meter, menghindari perkumpulan dan pertemuan dengan jumlah orang banyak. Penerapan physical distancing ini sangat penting untuk menekan penyebaran Covid-19. Negara-negara yang telah berhasil mengatasi pandemi Covid-19 salah satu kunci suksesnya adalah dengan melaksanakan physical distancing secara ketat dan disiplin.
2. Penelitian Anti Virus
Ibarat perang yang sesungguhnya, hingga kini Pemerintahan di seluruh negara dan warga di Dunia ini belum ada yang dapat menemukan titik lemah dan cara mengalahkan Covid-19 ini. Hingga nanti saatnya vaksin anti virus ditemukan maka Covid-19 ini akan dapat dikalahkan. Presiden  Jokowi pada tanggal 07 Mei 2020 pun secara lugas mengatakan: "Selama belum ditemukan vaksin, Kita harus berdamai dengan Covid-19".
Menghadirkan temuan anti virus Covid-19 menjadi suatu hal yang harus dilakukan untuk menghambat dan menghentikan penyebaran Covid-19. Untuk itu, para ilmuwan di berbagai negara termasuk Indonesia kini tengah disibukkan dengan penelitian mereka terhadap anti virus Covid-19 dan berlomba-lomba untuk segera menemukan vaksin dan obat anti virus Covid-19.
Berbeda dari beberapa negara yang sudah mulai menemukan obat anti virus Covid-19, di Indonesia para ilmuwan justru masih melakukan penelitian tahap awal. Penelitian mereka belum memasuki tahap uji klinis. Bukan karena masih berada di tahap paling awal, namun ada beberapa kendala dari luar yang dialami oleh para ilmuwan tersebut. Salah satu kendala yang dihadapi adalah belum turun atau cairnya Dana Penelitian dari Pemerintah.
3. Penyediaan Logistik
Ada istilah dalam dunia militer: "Logistik Tidak Dapat Memenangkan Pertempuran, Tetapi Tanpa Logistik Pertempuran Tidak Dapat Dimenangkan". Dalam perang melawan Covid-19 ini tentunya Pemerintah Pusat dan Daerah harus memiliki Logistik yang cukup, secara khusus tersedianya kebutuhan dasar/pokok bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Selain juga Logistik untuk kebutuhan medis seperti: obat-obatan, alat rapid test, alat swab test, masker, alat pelindung diri (APD) dan lainnya.Â
Untuk penyediaan kebutuhan Logistik tersebut dibutuhkan Dana yang sangat besar, apalagi untuk pemenuhan hingga akhir tahun 2020. Pemerintah Pusat dan Daerah harus bisa bersinergi dan bersepakat untuk memangkas anggaran belanja yang ada dan atau merelokasi anggaran proyek yang tidak penting untuk kebutuhan biaya Logistik selama perang melawan Covid-19.