Ramadan adalah bulan istimewa. Tak hanya keutamaannya yang Allah janjikan pahala berlipat ganda, namun hadirnya yang hanya sekali dalam setahun menjadikannya momen sarat makna. Lazimnya manusia meluangkan waktu khusus untuk merenung di hari ulang tahun. Namun saya lebih suka memilih hari pertama Ramadan sebagai saat merenung, memikirkan perjalanan hidup yang telah setahun berlalu. Dalam perenungan itu hati saya yang paling dalam tersentuh oleh berbagai kenyataan tentang pahit manis kehidupan. Hal pertama adalah rasa syukur yang teramat besar, sebab Allah masih memperkenankan saya bertemu dengan bulan Ramadan. Memberi kesempatan untuk memperbaiki diri melalui optimalisasi ibadah, baik yang terkoneksi langsung dengan Allah maupun interaksi dengan sesama manusia. Sebab ibadah tidak hanya berbentuk sholat, puasa, tilawah Al Qur'an namun juga setiap aktivitas yang diniatkan karena Allah bisa bernilai ibadah, misalnya mengajar, membuat karya tulis atau bahkan menyiapkan santapan untuk keluarga atau untuk keperluan sahur dab berbuka.Â
Memilih hari pertama Ramadan sebagai saat khusus untuk merenung membuat saya merasa beruntung sebab masih punya kesempatan mengumpulkan bekal sebelum saatnya pulang ke kampung akhirat. Setiap Ramadan terkenang kembali orang-orang dekat atau tetangga, sanak kerabat yang tak lagi bisa ditemui sebab telah berpulang menghadap Illahi. Oleh sebab begitu istimewanya Ramadan, memotivasi saya agar tidak menyia-nyiakan setiap detiknya. Ramadan layaknya medan ujian dan sebagai saung untuk bertarung sehingga dalam menjalani hari-harinya butuh target khusus agar sukses menjadi pemenang. Tentu saja, target yang ditetapkan harus diimbangi dengan tips dan strategi untuk mewujudkannya menjadi nyata.
Target Ramadan Pragmatis
Secara pragmatis saya memiliki target khusus saat Ramadan berkaitan dengan ibadah harian. Berikut adalah target pragmatis saya  selama Ramadan dan tips mencapainya.Â
1. Target khatam membaca Al Qur'an minimal 2 kali selama Ramadan
Mengapa mengutamakan target khatam Al Qur'an? Sebab Ramadan adalah bulan diturunkannya Al Qur'an. Sungguh saya merasa rugi jika selama Ramadan tak sempat membaca Al Qur'an padahal pahala yang dijanjikan berlipat ganda.
Tips agar mampu mengkhatamkan Al Qur'an minimal dua kali selama Ramadan:
a. Mempraktekannya jauh hari sebelum Ramadan
Saya terbiasa memasang target khatam Al Quran dua kali selama sebulan di luar bulan Ramadan. Percaya deh kalau sudah terbiasa dengan target yang berat maka meningkatkan target selama bulan Ramadan akan terasa lebih ringan.
b. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin
Bagaimana cara mencapai target khatam Al Qur'an dua kali selama sebulan? Saya memanfaatkan waktu usai sholat sebaik-baiknya, terutama karena wudhu sedang terjaga dan pikiran juga fresh usai sholat. Setiap kali usai sholat wajib dan sholat sunnah dhuha serta tahajud saya biasa membaca minimal empat lembar Al Qur'an bolak balik. Dengan cara demikian sehari bisa menyelesaikan dua juz dan sebulan bisa tuntas khatam dua juz. Cara saya yang demikian ini adalah tips berdamai dengan kenyataan bahwa saya bukan lagi sosok yang mampu tuntas membaca Al Qur'an satu juz dalam sekali duduk. Keluhan di pinggang dan mata mudah lelah membuat saya harus berdamai dengan kenyataan bahwa kondisi tubuh tidak lagi sekokoh saat masih muda. Mengkhatamkan Al Qur'an dengan cara membacanya sedikit demi sedikit membuat saya merasa lebih nyaman.