Seperti dilakukan Jamal Abdul Salam, ia menceritakan perihal cara mengusir Kera dari kebun. Menurut dia, berbagai trik telah dilakukan untuk hindari tanaman dari gangguan Kera, tapi hanya satu yang berhasil, yakni memilih tidur di kebun sambil menjaga tanaman.
"Pernah saya buat orang-orangan yang kepala diletakan sejumlah kaleng dan batu untuk dijadikan kentungan, sementara tali pada kepala orang-orangan dikait tali dan ditarik ke rumah kebun, jika istri saya lagi istirahat seusai bekerja dia menarik tali, agar menghasilkan suara pada kentungan untuk mengusir Kera, tapi hanya pertama kali Kera memang takut dan lari, tapi selanjutnya tidak," ungkapnya.
"Terkadang kita menarik tali kentungan, tapi Kera hanya duduk dan diam, mungkin instingnya berkata bahwa hanya sekadar bunyi tanpa ada ancaman untuk mereka, jadi mereka tidak takut," sambungnya.
Selain cara tersebut, kata Jamal, yang paling ampuh adalah ketika bertemu dengan Kera, harus pura-pura melempar, maka dia cepat bergegas menyelinap dan menghindar ke hutan.
Jamal menuturkan, menjaga Kera di kebun, merupakan salah satu pekerjaan yang memang menguras energi. Sehingga, tak jarang sebagian petani kerap membuat perangkap untuk menangkap dan memberi hukuman, dengan tujuan dia tidak lagi mengganggu tanaman.
Namun, bukannya takut, Kera malah lebih beringas. Untuk itu, menurut Jamal, cara paling ideal untuk mengusir Kera di kebun yakni harus tidur di kebun. Hanya saja, aktivitas di kebun kerap terantuk dengan berbagai hajatan yang dilakukan pihak keluarga, yang mau tak mau harus kembali ke rumah.
Kondisi ini, membuat mereka harus meminta anak-anak mereka untuk mengganti mereka menjaga kebun. Sebab, jika tidak, praktis tanaman di kebun pasti dihabisi Kera.
"Pada prinsipnya, jangan sampai melukainya, karena Kera saat ini merupakan hewan yang dilindungi oleh undang-undang," pintanya.
Jamal menjelaskan, semua petani di Bibinoi pasti memiliki kisah yang sama soal menjaga kebun dan mengusir Kera. Karena, lanjut dia, mayoritas masyarakat di desa Bibinoi menjalani pekerjaan sebagai petani.
Pada umumnya, kata dia, semua petani merasa resah dengan ulah Kera yang kerap merusak tanaman di kebun. Sehingga, tak jarang mereka pun mengasari Kera; dengan dengan cara memukul atau mengikat dan menghukumnya.