Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Susi Pudjiastuti Diminta "Comeback" dan Mengembalikan Citra Positif KKP

26 November 2020   23:59 Diperbarui: 27 November 2020   00:21 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edhy Prabowo bersama Susi Pudjiastuti. Foto: Kompas.Com

Sebab, siapa sih yang tak mengenal sosok Susi Pudjiastuti? Perempuan kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965 itu merupakan satu dari sekian menteri pada kabinet kerja Joko Widodo -- Jusuf Kalla yang dinilai cukup berhasil. Keberhasilannya dalam memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan, ditandai dengan sejumlah penghargaan yang dia peroleh baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Karena dinilai berhasil, sehingga menteri yang terkenal dengan gaya nyentrik itu pun sangat dikagumi generasi milenial. Sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org setidaknya selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dia menyabet sedikitnya 13 penghargaan dan mendapat 2 gelar Doktor Honoris Causa.

Sebelumnya, pada periode kepemimpinan Jokowi-JK, publik dibuat "geger" dengan penunjukan Susi Pudjiastuti mengisi pos Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo pada 2014 silam. Walaupun dinilai berhasil dalam mengelola perusahannya, sehingga dilirik presiden Jokowi.

Namun, sepanjang sejarah perjalanan bangsa posisi menteri merupakan jabatan yang lebih diprioritaskan pada partai politik, sebagai imbalan atas dukungan politik. Selain itu, kiprah Susi Pudjiastuti belum begitu diketahui publik.

Sehingga, ketika dia ditunjuk menjadi menteri Kelautan dan Perikanan, memunculkan berbagai wacana dan tak sedikit selentingan subjektif pun mencuat ke permukaan, seakan meragukan kemampuan perempuan yang oleh netizen disebut sebagai "ratu laut Indonesia" itu.

Namun, pandangan miring tentangnya dijawab tuntas, ketika pada tahun pertama memimpin, dia menghadirkan mimpi indah bagi nelayan Indonesia, kebijakan menenggelamkan kapal asing yang melakukan tindakan pencurian ikan (illegal fishing) di perairan Indonesia, mendapat apresiasi, dan bukan hanya masyarakat nelayan.

Tapi, seluruh rakyat Indonesia, karena tindakan pencurian ikan berlangsung cukup lama dan berdampak negatif terhadap keberlangsungan nelayan Indonesia. Dan, melalui kebijakan inilah, berdampak positif terhadap nelayan Indonesia, selain itu sektor kelautan dan perikanan mendapat sorotan positif.

Padahal, pawalnya diragukan, namun melalui kebijakan tersebut, melambungkan namanya dan mencuri perhatian dunia, berkat kebijakannya menenggelam kapal asing, menunjukkan ketegasan Indonesia di mata dunia Internasional dalam menjaga wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

Selain, kebijakan menenggelamkan kapal asing yang terlibat illegal fishing. Selama kiprahnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada lima kebijakannya yang dinilai berdampak besar terhadap sektor kelautan dan perikanan, seperti dikutip dari goodnewsfromindonesia.id kebijakan tersebut seperti :

1. Diterbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56/Permen-KP/2014 tentang Penghentian Sementara (moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indoensia

2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 57/Permen-KP/2014 yang merupakan revisi atas Permen-KP 30 tahun 2012 tentang usaha perikanan tangkap di Indonesia, melalui aturan ini tidak ada lagi praktik transshipment atau bongkar muat barang di tengah laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun