Segelas air dan sisir.
Merapikan kehendak.
Mendinginkan kepala.
Ketika suara hati berbunga bunga.
Mengawali tatap muka.
Pada pertemuan pertama.
Begitu ribet mempersiapkan diri.
Agar semua terlihat sempurna.
Kekeringan hati sampai kekeringan rambut kepala.
Harus dibasahi dengan air bersih.
Yang mengendap lama dalam gelas plastik.
Kita coblos muncrat membasahi kerinduan.
Yang digoyang sisir naik turun.
Seperti janji-janji yang dituliskan.
Dalam pertemuan mimpi semalam.
Sungguh nikmatnya hidup tanpa bersandiwara.
Dan kita selalu ketawa.
Membagi kejujuran dalam kegelapan.
Bersandar pada air dan sisir.
Mengalir dingin.
Menuju muara doa yang tersumbat dalam keangkuhan kita.
Sungailiat, pertengahan Juni 2019