Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas Air dan Sisir

17 Juni 2019   09:47 Diperbarui: 17 Juni 2019   10:06 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segelas air dan sisir.

Merapikan kehendak.

Mendinginkan kepala.

Ketika suara hati berbunga bunga.

Mengawali tatap muka.

Pada pertemuan pertama.

Begitu ribet mempersiapkan diri.

Agar semua terlihat sempurna.

Kekeringan hati sampai kekeringan rambut kepala.

Harus dibasahi dengan air bersih.

Yang mengendap lama dalam gelas plastik.

Kita coblos muncrat membasahi kerinduan.

Yang digoyang sisir naik turun.

Seperti janji-janji yang dituliskan.

Dalam pertemuan mimpi semalam.

Sungguh nikmatnya hidup tanpa bersandiwara.

Dan kita selalu ketawa.

Membagi kejujuran dalam kegelapan.

Bersandar pada air dan sisir.

Mengalir dingin.

Menuju muara doa yang tersumbat dalam keangkuhan kita.

Sungailiat, pertengahan Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun