Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mega Bertindihan dalam Tangis Pagi

12 November 2022   05:28 Diperbarui: 12 November 2022   05:31 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi, foto, dokpri RoniBani

Bentang cakrawala pagi masih berselimut kabut gulita, angin diam dalam kerangkeng tanpa sapuan, sepi, sunyi, unggas pagi pun merendam suara, anjing melipat badan tak sudi menyalak, bunga-bunga di halaman rumah telah bangun dari tidurnya tanpa rona,

Pemulung aksara merapatkan dua bilah tangan ke dada, memeluk dada saja tak cukup, selimut malam tak rela dilepas, di jalan peladang telah bergegas lebih cepat, berburu dan berpacu dengan waktu pada musim tanam ini. Bentang cakrawala menitikkan air dalam debit yang cukup pagi ini. Tetumbuhan diam saja menadah bilyunan air itu.

Kaum sekampung bersekutu dalam ritual puja Ilahi, kelompok-kelompok kecil ibu-ibu menenteng kitab suci sambil menutup jasmani dengan payung seadanya, bersekutu dalam doa dan pujian akhir minggu.

Koro'oto, 12 November 2022

Selamat pagi Indonesia, selamat pagi para sahabat, masih dengan titipan ini di sini semoga menginspirasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun