Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Ketujuh Bersama Tim Amanatun Klaster Bahasa Meto'

6 April 2025   12:46 Diperbarui: 6 April 2025   12:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana diskusi dan akhirnya; foto&kolase: dokpri Roni Bani

Minggu, (06/04) kami masih di Oebesa Kecamatan Kota So'e, Timor Tengah Selatan. Hujan mengguyur kota So'e semalam-malaman. Anggota tim yang sempat keluar untuk membeli sesuatu kembali ke penginapan dengan basahan. Mereka mulai menyiapkan apa yang perlu untuk kembali ke kampung dan rumah masing-masing. Para pembaca datang dari wilayah Amanatun bagian Selatan, tepatnya dari pusat ke-usif-an; Nunkolo. Sepenggal sejarah Nunkolo dapat dibaca di sini

Saya melirik WAG keluarga, tidak ada yang luar biasa di sana. Ada kunjungan dari adik-adik yang berada di kota ke kampung. Ada yang pergi ke kota untuk suatu acara. Ada yang ssedang mengikuti arisan keluarga di kota. Kabar-kabar baik, tapi ada pula kabar duka didapatkan dari WAG para Kepala Sekolah se-Kabupaten Kupang. Seorang guru meninggal dunia. Dalam minggu yang baru saja berakhir ini dalam WAG ini sudah ada dua kali kabar duka. Para Kepala Sekolah menyampaikan belasungkawa.

Saya sebagai salah satu anggota dalam WAG itu mengirim sebait puisi sebagai tanda turut dalam belasungkawa

Langit sedang mendung di sana pertanda akan rintik
butiran air jatuh lebih dari sekadar rintik orang menyebutnya hujan
lalu mengalirlah air di permukaan bumi, meresap dalam pori-porinya
muncullah di sana mata air menjadi sumber air bagi kehidupan

Wajah yang sedang muram di sana ada gejala psikis
rona bergeser ketika air mata berlinang
isak dan tangis merebak di sekitar
manakala seseorang "hilang" dan akan ditelan bumi
kata tak lagi diujarkandan akta tak lagi diwujudkan
jasadnya tak lagi ada dalam pandangan mata

Duka membungkus dan menyelimuti raga
pada kaum kerabat dan sahabat
pula pada keluarga dan warga

***

Tugas kami hari ini membaca 123 ayat dalam 4 pasal terakhir (33, 34, 35, 36). Bila melihat jumlah pasal dan ayat rasanya akan cepat selesai, namun kami tidak boleh lengah. Kami mesti tetap pada kecermatan, ketelitian dalam membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat. Dengan begitu pendengar akan memahami. Kami terus mengoreksi lafal dan intonasi baca karena hal itu masuk dalam kategori ketrampilan membaca teks dalam bahasa daerah, termasuk Bahasa Amanatun cabang Bahasa Meto'.

Dalam empat pasal terakhir, kata, diksi dan frasa sudah banyak digunakan pada pasal-pasal sebelumnya. Oleh karena itu, tim membaca dan mendiskusikan 123 ayat antara pukul 07.30 - 09.30 untuk beristirahat (minum). Melanjutkan pada pukul 10.00 - 11.30 untuk menuntaskan keseluruhannya. 

dokpri; Roni Bani
dokpri; Roni Bani

Puji Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun