Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Kedua Bersama Tim Amanuban Klaster Bahasa Meto'

1 April 2025   15:52 Diperbarui: 2 April 2025   13:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekerja dalam tim; foto&kolase: Roni Bani

Hari ini, Selasa (01/04/25), kami berada di kota So'e. Pada satu tempat di dalam kota So'e adalah satu tempat bernama Oebesa. Ya, di tempat ini kami bekerja dalam tim pada satu bangunan yang dikontrak oleh Unit Bahasa dan Budaya GMIT.

Ketika pagi tiba, anggota tim membuka pintu bangunan ini, terlihat di jalan utama (jalan lintas antar kabupaten di Pulau Timor), terasa lengang. Suasana libur dalam rangka hari raya keagamaan.

Bekerja dalam tim; foto&kolase: Roni Bani
Bekerja dalam tim; foto&kolase: Roni Bani

Anggota tim menyiapkan diri masing-masing. Mandi, dan sarapan. Posisi meja kerja bergeser untuk mendapatkan lorong yang lebih memungkinkan untuk keluar dan masuk secara nyaman. Pukul 08.00 WITa tugas bekerja dalam tim dimulai. Kami mendapati hal-hal menarik, di antaranya: idiom/ungkapan dalam Bahasa Amanatun Klaster Bahasa Meto'.

Idiom/ungkapan yang ditemukan:

  • huum puut dalam kalimat Na' Kain natoo' anmaet, tal antia in huum puut teeb-teeb.  Terjemahan harfiah, Kain marah sampai mukanya sungguh-sungguh terbakar. Maksudnya, muka menggambarkan suasana hatinya yang sedang marah namun merasa sangat sukar mengungkapkan dalam kata-kata.
  • naah nafani' ko, dalam kalimat mo'et le' nane mes naaf nafani' ko. Terjemahan harfiah, perbuatan itu makan kembali kamu. Maksudnya berbuat sesuatu yang buruk suatu waktu yang lain perbuatan buruk yang mirip akan terjadi.
  • meo nnuu' he nheke nafo, dalam kalimat on le' meu nnuu' he nheke nafo. Terjemahan harfiah, sama seperti kucing jaga siap untuk tangkap tikus. Maksudnya untuk mendapatkan suatu hal perlu kesiapsiagaan.
  • naa' haen-niman, dalam kalimat au es ka 'naa' fa in haen niman. Terjemahan harfiah, bukan saya yang pegang kaki dan tangannya.  Maksudnya, tidak sedang menjaga; au 'naa' haen-niman, artinya saya menjaga, melindungi, memperhatikan agar tidak kemana-mana.
  • naa' aa nsaen ko, dalam kalimat Tabu ii, naa' aa nsaen ko. Terjemahan harfiah, saat ini darah naik kamu. Maksudnya telah menerima kutukan
  • nain aa nmuis in naa', dalam kalimat tabu ho mlool miis ho oli', nain aa nmuis in naa'. Terjemahan harfiah,waktu kamu bunuh adikmu tanah menghisap darahnya. Maksudnya, tanah menjadi terkutuk untuk orang yang melakukan pembunuhan.
  • haan ma'fena' dalam kalimat, na' Kain na'uab neik haan ma'fena' neu Uisneno. Terjemahan harfiah, Kain berbicara dengan suara berat kepada Tuhan. Maksudnya, memberikan pernyataan, pendapat,opini dengan hati yang berat, hati yang kurang nyaman dan sedang mengeluh mensiratkan permohonan.
  • naus naah dalam kalimat li'ana' ii in naus naah in amah. Terjemahan harfiah, anak ini sama persis bapaknya. Maksudnya, seorang anak bertutur, bersikap, dan bertindak (dinilai) sama dengan orang tuanya (ayahnya).

Kami membaca konsep terjemahan Kitab Kejadian pada hari kedua ini mulai dari pasal 4 - 10. Banyak hal menarik baik sebagai pengetahuan praktis, ilmu bahasa, sosiologi, antropologi hingga teologi.

Hal lain yang kami pelajari dari kehidupan masyarakat adat Amanatun di antaranya:

  • tuke ~ ini budaya beternak pada masyarakat Amanatun. Seorang peternak yang bekerja memelihara (menggembalakan) ternak dalam satu tuke, minimal 12 ekor. Ternak yang dimaksudkan ini berupa ternak kecil: kambing, sedang: babi, dan ternak besar: sapi. Pada satu area/kawasan padang sabana beberapa tuke dapat menggembalakan ternak di tempat itu. Bila memelihara ternak sedang; babi tuke yang dimaksudkan dapat ditempatkan dalam satu tempat di dalam po'an (mamar, kebun khusus tanaman umur panjang)
  • Sebutan dalam wilayah keluarga. Ini menarik.

fee-mone ~ isteri-suami maksudnya, suami-isteri

einaf-amaf ~ ibu-bapak

anah ~ sebutan untuk anak

upuf ~ sebutan untuk cucu

'tiil mese' ~ sebutan untuk cece

'tiil nua' ~ sebutan untuk cici

'tiil tenu' ~ sebutan untuk cicit

bei'-nai' ~ sebutan untuk nenek-kakek

bei'-nai' tenas ~ sebutan untuk nenek-kakek buyut

fetof ~ sebutan untuk saudara perempuan (laki-laki yang menyebutkan)

naof ~ sebutan untuk saudara laki-laki (perempuan yang menyebutkan)

olif ~ adik

tataf ~ kakak

sufa'-ka'uf ~ sufaf-ka'uf ~ sufan-ka'un, sufan-ka'un ~ sebutan untuk keturunan


Sementara ada pula yang sempat dibahas, seperti: paman, bibi, dan yang lainnya

Baca juga: Irama Waktu

Catatan untuk tugas membaca konsep terjemahan Kitab Kejadian hari ini yakni pasal 4 - 10 sampai di sini. Besok (Rabu) kami akan lanjutkan tugas membaca, membahas (berdiskusi) dan mengoreksi sambil belajar tentang kebudayaan masyarakat lokal di Amanatun, Timor Tengah Selatan.

So'e, 01 April 2025

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun