Pengantar
Seorang sahabat mengirim pesan pendek. Isinya meminta agar pada bukunya ada endorsment. Ia memberikan kepercayaan oleh karena ia sering membaca artikel-artikel yang saya tulis.'
Sahabat saya yang satu ini sangat peduli pada dunia literasi, khususnya menulis. Ia layak disebut Duta Literasi Kabupaten Kupang. Ia sukses mengantarkan peserta didik dan rekan guru menjadi pegiat-pegiat literasi menulis, dan tentu saja wajib membaca.Â
Permintaannya saya setujui. Lalu darinya saya meminta agar fail buku dikirimkan. Fail itu segera meluncur yang sudah dalam proses typesetting oleh Editor. Menarik.Â
Apakah Anda ingin agar tapak-tapakmu terlihat? Orang menyebutkannya pula dengan istilah jejak. Bila ingin ada tapak/jejak maka berpijaklah di permukaan bumi, dan berjalanlah. Bila berjalan, upayakanlah agar pijakanmu meninggalkan jejak, sebab dengan itu orang akan mencari tahu siapa pemilik jejak itu? Bila Anda merindukan untuk segera mencapai garis akhir secara cepat, tentulah mesti berlari, maka ketika berlari, ringanlah badan, jejak pun kabur dalam kubangan debu, walau orang bersorak menyambut kemenanganmu, namun jejak itu hanya euforia belaka.
Kira-kira hal yang berkemiripan ada pada buku yang Anda pegang ini. Buku yang dikaryakan dan dietalasekan di hadapan pembacanya merupakan karya berpijak dan berjejak. Ia tidak sedang berlari, sedang terbang atau sedang mengarungi lautan luas. Ia berpijak agar berjejak. Pijakannya terjadi dengan mengorbankan energi dan emosi dalam kerangka edukasi.
Yulianti Pulungtana, seorang guru yang amat peduli pada literasi membaca dan menulis telah tiba pada sikap dan tindakan  mengetalasekan buah kasih sayangnya bersama rekan-rekan guru dan para muridnya. Ragam rasa akan Anda nikmati ketika lembar-lembar bermakna ini ditelisik satu per satu.
Seluruh materi yang tersaji di sini bagai makanan dengan cita rasa yang variatif. Â Bayangkanlah bagaimana bangganya peserta didik bila tulisannya untuk pertama kalinya tampil di suratkabar. Ada istilah baru dalam satu materi "AMB" memancing rasa penasaran.
Saya, Heronimus Bani, salah satu guru yang suka menulis kagum pada karya ini. Karya yang sarat dengan sejarah pada aspek sempit di Nekamese Kabupaten Kupang. Aspek mana sedang terabaikan, namun dibangunkan dan dietalasekan di sini, menjadi "hidup" untuk terlihat, terbaca dan terbawa dalam alur diskusi dan cerita.