di kota-kota besar juga kota-kota kecil
dari ibu-ibu kota hingga sudut-sudut
anak-anak kehilangan tempat-tempat bermain
mungkin esok-esok di kampung-kampung pun turut
gubuk-gubuk menjelma megah gedung-gedung
tanah-tanah tak lagi dipijak kaki-kaki
itu tubuh-tubuh apalagi ingin tidur-tiduran
harapkan mimpi-mimpi tentang mekar bunga-bunga
musim-musim basah di tanah-tanah kering
memang ada taman-taman di mana-mana
tapi tak bisa main-main jika ingin bermain-main
kau harus rogoh-rogoh itu saku-saku
tak ada bonus-bonus apalagi gratis-gratis
diskon-diskon terlampau mahal-mahal
untuk kami-kami yang terpaksa pakai celana sobek-sobek
dada-dada telanjang belum lagi lambung-lambung
jarang nasi-nasi bikin kenyang-kenyang
beras-beras pun diberi tetangga-tetangga
yang miskin-miskin seperti kami-kami
syukur-syukur terdaftar dalam nama-nama
penerima bantuan-bantuan dari puan-puan dan tuan-tuan
yang kemarin beri janji-janji dalam kampanye-kampanye
tentang rezeki-rezeki di tanah-tanah kami
sawah-sawah, rawa-rawa, ladang-ladang, padang-padang
diambil semuanya
kami kehilangan segala.
Ekafalo, '18