Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rezeki-rezeki yang Hilang

19 Februari 2019   10:42 Diperbarui: 19 Februari 2019   11:12 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kinjengdom-uah

di kota-kota besar juga kota-kota kecil
dari ibu-ibu kota hingga sudut-sudut
anak-anak kehilangan tempat-tempat bermain
mungkin esok-esok di kampung-kampung pun turut
gubuk-gubuk menjelma megah gedung-gedung
tanah-tanah tak lagi dipijak kaki-kaki
itu tubuh-tubuh apalagi ingin tidur-tiduran
harapkan mimpi-mimpi tentang mekar bunga-bunga
musim-musim basah di tanah-tanah kering
memang ada taman-taman di mana-mana
tapi tak bisa main-main jika ingin bermain-main
kau harus rogoh-rogoh itu saku-saku
tak ada bonus-bonus apalagi gratis-gratis
diskon-diskon terlampau mahal-mahal
untuk kami-kami yang terpaksa pakai celana sobek-sobek
dada-dada telanjang belum lagi lambung-lambung
jarang nasi-nasi bikin kenyang-kenyang
beras-beras pun diberi tetangga-tetangga
yang miskin-miskin seperti kami-kami
syukur-syukur terdaftar dalam nama-nama
penerima bantuan-bantuan dari puan-puan dan tuan-tuan
yang kemarin beri janji-janji dalam kampanye-kampanye
tentang rezeki-rezeki di tanah-tanah kami
sawah-sawah, rawa-rawa, ladang-ladang, padang-padang

diambil semuanya
kami kehilangan segala.

Ekafalo, '18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun