Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebatang Rokok dan Secangkir Kopi Sunyi

30 Agustus 2020   23:51 Diperbarui: 30 Agustus 2020   23:45 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebatang Rokok dan Secangkir Kopi Sunyi

Kau keluarkan dari saku
bungkusan rokok Sampoerna Mild
yang menjadi kegemaranmu
kemasan berwarna merah

Kau ambil sebatang
lalu kau nyalakan pematik api
tak selang berapa lama
api membakar ujungnya

Melahapnya hingga menjadi
bara yang merah menyala
lalu kau sesap dalam-dalam
sebelum akhirnya kau hembuskan

Sebatang rokok di sela jari
kau pilin-pilin seiring resah
rasa hati sesaki rongga dada
yang enggan beranjak pergi

Asap mengepul penuhi ruang
lalu perlahan-lahan menguap
sebelum akhirnya lenyap
di usir halus semilir bayu

Kau nikmati setiap inchi
tubuh batang rokok yang terbakar
bercengkrama dengan sepi menikam hati
ditemani secangkir kopi malam ini

Dan ada kalanya rokok belum habis
sudah kau hempaskan ke asbak
hingga asbak dipenuhi
puntung-puntung rokok terserak

Beribu malam terlewati selalu tetap sama
hanya ditemani kawan sejati
yang sudi menemani pergantian hari
sebatang rokok dan secangkir kopi sunyi

Ada kenikmatan tak terbantah
bersama keduanya kau isi sepi
seiring kopi tandas di penghujung waktu
hingga kokok Ayam jantan berbunyi


***
Hera Veronica
Jakarta | 30 Agustus 2020 | 23:43

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun