Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Dilema

5 Oktober 2020   16:52 Diperbarui: 5 Oktober 2020   17:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi Pixabay

Aku dan Kinanti menyempatkan menjenguk suami Listya ini sekalian memberikan semangat kepada Listya.

Ada komplikasi serius pada ginjalnya. Sudah hampir sepekan ini Rizal mengalami koma. Dalam dua hari terakhir ini kondisinya semakin memburuk.

Sebenarnya ada rencana untuk di bawa ke Mount Elizabeth Hospital Singapore, dimana dilakukan operasi cangkok ginjal. Pada saat semua sudah siap termasuk kesiapan pendonor, ternyata kondisi Rizal yang semakin memburuk.

Rasa prihatin yang mendalam untuk Listya yang sedang mengalami cobaan ini. Alhamdulillah aku melihat Listya begitu tabah menghadapi ujian ini.

"Pak Alan. Bu Kinan. Terima kasih. Mohon doanya untuk kesembuhan Mas Rizal," kata Listya penuh kesedihan. Aku hanya berusaha menghibur wanita cantik ini. Agar dia diberikan kesabaran.

Tidak banyak yang kami bicarakan dengan Listya di Rumah Sakit itu sampai akhirnya harus pamit karena hari sudah menjelang malam.

Esoknya ada kabar duka yang aku terima dari Listya bahwa suaminya sudah tidak bisa tertolong. 

Listya menelponku sambil terisak dia menceritakan berita duka itu. Aku mendengar isak tangisnya begitu pilu. Suaminya, Rizal Anugerah telah tiada.

Semoga Rizal Anugerah diterima semua amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan terutama Listya.

Mendengar berita duka ini aku hanya bisa termenung. Pagi itu aku dan Kinanti segera meluncur ke Malang menuju rumah duka.

Dalam perjalanan menuju Malang aku melihat Kinanti banyak diam. Aku tidak tahu yang sedang dipikirkannya. Aku mencoba bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun