Apa yang terjadi dengan Rami di sana? Apakah Rami baik-baik saja di negerinya?
Pertanyaan-pertanyaan itu berkecamuk dalam diri Alma. Dia tidak tahu harus mencari kabar tentang Rami pada siapa. Alma terombang-ambing dalam ketidakpastian.Â
Angin musim sore membuat Alma sedikit menggigil. Alma berdiri, melangkah meninggalkan bangku kayu. Sebentar lagi waktu berbuka puasa tiba. Ini adalah Ramadan pertama bagi Alma. Ramadan yang terasa sangat sunyi. Masa puasa yang dijalani Alma seorang diri. Tidak ada lagi sapa dan senyuman Rami menemani hari-harinya.
Dari jendela kamar, Alma menatap dahan yang bergoyang-goyang. Deru angin cukup keras didengarnya, seperti jeritan yang berkecamuk dalam hatinya. Ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab yang memenuhi kepalanya.Â
Tubuh Alma bergetar, air matanya tumpah. Alma merasa terperangkap dalam lubang kesendirian yang teramat dalam.Â
"Aku benar-benar sendirian," gumam Alma dalam hati. Jalan keimanan yang dipilih Alma, tiba-tiba menghadirkan kegelisahan yang belum pernah dirasakannya.
Alma berjalan ke kamar mandi dan berwudu. Tidak ada tempatnya mengadu kecuali kepada Allah.Â
Perjalanan keimanan pilihannya, yang panjang dan penuh liku.
Kehangatan menjalar di nadi-nadi dalam tubuh Alma. Ada secercah harapan dan ketenangan yang dirasakan Alma.Â
Keterangan:
- Studienmesse: pameran pendidikan
- Bosch: perusahaan teknologi internasional yang berasal dari kota Stuttgart. Â
- Duales Studium: kombinasi kuliah di universitas dan pelatihan kejuruan di perusahaan yang ditawarkan oleh perusahan di Jerman
- Bahnhof: stasiun kereta
- Echt?: sungguh, benarkah?
- Bist du dir sicher?: Kamu yakin?
Hennie Triana Oberst
Germany, 28.03.2025