Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Caleg Selebritas: Perpaduan Politik dan Hiburan

14 Mei 2023   09:17 Diperbarui: 14 Mei 2023   09:17 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Mustafa Kck - v. Gruenewaldt dari Pixabay.

Menteri serta artis nyaleg mulai menghangat lagi, jadi kita perlu mengevaluasi implikasi politik, etika, dan integritas dalam sistem demokrasi yang berlangsung.

Nyaleg = nyalon legistatif; mencalonkan diri sebagai anggota legislatif

Jika seorang menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo mencalonkan diri pada pemilihan legislatif 2024, itu akan menjadi peristiwa menarik dengan potensi implikasi yang signifikan.

Hal ini dapat mempengaruhi dinamika politik di dalam kabinet dan hubungan antara partai. Langkah tersebut juga bisa mencerminkan ambisi politik individu menteri tersebut, serta menggambarkan perubahan dalam kekuasaan politik.

Strategi partai politik

Jika memang ada, pertimbangan partai politik (parpol) dalam mengusung seorang menteri sebagai calon legislatif (caleg) bisa mencakup beberapa faktor.

Pertama, popularitas dan elektabilitas menteri tersebut bisa menjadi aset yang dapat menarik pemilih.

Kedua, keterlibatan seorang menteri dalam kebijakan-kebijakan yang dianggap berhasil oleh partai, bisa meningkatkan citra partai tersebut di mata publik.

Ketiga, mengusung menteri juga bisa menjadi strategi untuk memperkuat loyalitas dan solidaritas internal partai.

Keempat, partai mungkin melihat potensi kemenangan menteri tersebut sebagai anggota dewan, untuk memperoleh pengaruh politik yang lebih besar.

Terakhir, keputusan ini juga bisa didasarkan pada pertimbangan politik jangka panjang dan perencanaan suksesi di dalam partai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun