Â
(1)
Dua Mei, Hari Pendidikan Nasional
Kali pertama, terjadi penggabungan dua kementerian di tahun 2021 ini
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Melebur bersama dalam satu wadah bersama
Indonesia, bangsa yang besar
Dilimpahi anugerah potensi SDM usia produktif yang berlimpah
Dunia masa depan yang cerah
Bersama mereka, dengan pemberikan pendidikan yang berkualitas
Ah... masih sepasaran hari
Mengapa kami menerima berita yang kembali menggelisahkan diri
Lag-lagi urusan pakaian seragam diributkan kembali
Mengapa sekolah dan sistem pendidikan menjadi ribet begini?
Apakah kualitas pendidikan bangsa mampu berdaya saing di pusaran internasional
Hanya gegara pakaian yang mesti dikenakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
Mengapa makin maju dunia ilmu pengetahuan dan teknologi
Bangsa ini justru makin tenggelam dalam pertentangan pemikiran abad ke belakang
Entah kali ke berapa ini perlu disampaikan
Entah berapa ribu dan jutaan kalimat dipaparkan
Hanya untuk menunjukkan betapa piciknya mereka yang berdalih atas nama keyakinan yang mahasuci
Menisbikan keragaman budaya bangsa yang jelas-jelas multietnik dan kultural
(2)
Hari Pendidikan Nasional 2021
"Merdeka Belajar" perlu dibarengi dengan kemerdekaan pikiran
Bebas mengeksporasi dan mengekspoitasi sumber daya yang tersedia di negeri ini
Agar mampu berdaya saing demi  kemajuan bangsa
Lihatlah prestasi anak-anak muda dari Lamongan ini
Tanpa gembar-gembor yang berlebihan
Dua bulan lalu, di akhir Februari
Karya mereka menjadi pemenang kejuaraan ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEF)
Mereka berlima, ibarat Pancasila yang mempersatukan negeri
Berbeda dalam keyakinan, namun satu dalam tekad bersama
Tidak karena pakaian seragam yang berbau agama, bisa membuat mereka kuat
Tapi kebersamaan dalam kolaborasi riset dan karya yang akhirnya membuahkan hasil manis
(3)
Masih banyak tantangan yang perlu dihadapi
Agar ke depan, bibit-bibit yang merusak sistem pendidikan dapat segera diatasi
Agar potensi-potensi kaum terpelajar yang bernas seperti tadi
Mampu menjalar  ke berbagai antero negeri
Malulah kita dengan usia kemerdekaan yang sudah lebih dari tiga perempat abad
Namun perseteruan internal hanya berkutat pada masalah yang tidak esensi sama sekali
Negara lain sudah saling berlomba menciptakan ini dan itu
Namun pendidikan kita hanya bergejolak di ranah privasi berkedok ajaran suci
Kami, warga negara yang mencintai negeri ini
Tentu, kami mendukung sepenuhnya putra-putri kami untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik
Tapi jangan berikan mereka nilai pendidikan yang tak patut untuk dijadikan teladan dalam hidup bersosial yang majemuk
Sebuah harapan yang sederhana saja dari kami, buat generasi penerus
Hendra Setiawan
*) Sumber informasi diambil dari: SATU, DUA