Mohon tunggu...
Harry Agus Yasrianto
Harry Agus Yasrianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Berau

Hobi Membaca, Menulis cerita pendek, Travelling,Fotografi, Musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kuyang

16 September 2022   02:04 Diperbarui: 16 September 2022   02:09 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Laya ?” suara Agyas terdengar parau.

“Duduklah,” tawar wanita cantik itu sambil tersenyum.

Lelaki dekil menatap wajah cantik itu dalam-dalam. Bekas tetesan darah masih tersisa di sudut mulut Laya. Wanita berambut panjang itu coba menghilangkannya dengan sapu tangan lembut.

‘Mengapa ?” sebuah pertanyaan Agyas menggiring kegugupan Laya.

“Itu anakmu,” sahut Laya berkilah.

“Bukan itu tujuanku ke sini,” balas lelaki dekil itu.

“Dia selalu menanyakan ayahnya,” jelas wanita berparas cantik itu.

“Mengapa harus seperti ini ?”

“Dirimu yang meninggalkanku.“

“Jangan berkilah. Aku yakin, kamu tahu maksud kedatanganmu.”

“Tentang anak kita ?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun