3. Kampanye Kesadaran Publik
Literasi bukan hanya soal membaca buku, tapi juga menghargai siapa yang menjaga buku. Masyarakat, sekolah, dan orang tua perlu melihat pustakawan sebagai mitra penting, bukan sekadar "penunggu rak".
Penutup: Sunyi yang Tak Boleh Dibiarkan
Pustakawan adalah pekerja sunyi yang sering tak disebut dalam narasi besar pendidikan. Namun, justru dari kesunyian merekalah lahir denyut literasi bangsa.
Ketika seorang murid menemukan buku yang tepat, ada pustakawan di balik itu. Ketika sebuah perpustakaan rapi dan nyaman, ada pustakawan yang menjaga. Ketika sebuah taman baca hidup kembali, ada pustakawan atau relawan yang berjuang tanpa pamrih.
Kini, pertanyaan paling penting: apakah kita rela membiarkan mereka terus berjuang di sudut sunyi?
Jika literasi benar-benar masa depan bangsa, maka saatnya pustakawan tak lagi diperlakukan sebagai bayangan. Mereka layak mendapat perhatian, penghargaan, dan penghidupan yang lebih baik.
Artikel ini ditulis ala penulis penuh tanya---karena dari pertanyaan-pertanyaan kecil, kita bisa menggugat sistem besar yang sering lupa pada detail paling menentukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI