Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Keluarga Tanpa Baper: Tips Harmonis dan Profesional

15 Juli 2025   07:37 Diperbarui: 15 Juli 2025   07:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga menjalankan bisnis bersama dengan suasana harmonis dan profesional di ruang kerja rumah. (Gambar ini dihasilkan dengan bantuan AI)

Setiap minggu/bulan, adakan evaluasi.

  • Apa yang sudah berhasil?
  • Apa tantangan minggu ini?
  • Siapa yang butuh bantuan?

Sesi ini membantu semua anggota merasa didengar dan dihargai. Juga jadi sarana menghindari konflik yang menumpuk.

6. Jangan Anti Perubahan

Banyak bisnis keluarga gagal bukan karena kehilangan semangat, tapi karena tidak mau berubah.

  • Mau digitalisasi, tapi ditolak karena "dulu nggak gitu"
  • Ingin buka cabang, tapi ditahan karena "jangan serakah"

Libatkan generasi muda. Dengarkan ide mereka. Bisnis yang fleksibel lebih mudah bertahan.

Studi Kasus Mini: Kisah Dua Keluarga

Keluarga A: Usaha Bakso Meletus

Mulai dari garasi rumah, keluarga A sukses menjual bakso dengan resep rahasia nenek. Tapi ketika omzet menembus 100 juta per bulan, konflik muncul:

  • Si adik minta pembagian hasil lebih besar karena dia yang pegang operasional
  • Si ibu tetap ingin semua dikumpulkan dalam 1 rekening keluarga
  • Si kakak ingin mendirikan cabang sendiri, dengan brand serupa

Tanpa perjanjian, semuanya saling tuduh. Akhirnya, bisnis pecah dan nama brand jadi rusak.

Keluarga B: Usaha Craft Rumahan

Pasangan muda membuka usaha aksesoris dari rumah. Sang istri bagian produksi, suami bagian promosi online. Sejak awal mereka membuat Google Sheet untuk pencatatan, grup WA hanya untuk bisnis, dan sesi evaluasi tiap Jumat malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun