Kalau ada perbedaan visi sejak awal, maka konflik hanya tinggal menunggu waktu.
2. Bagi Peran Sesuai Kompetensi, Bukan Urutan Umur
Jangan karena si kakak paling tua, lalu harus pegang keuangan. Kalau dia lemah dalam pencatatan, justru akan membahayakan bisnis.
Tentukan peran berdasarkan skill, bukan silaturahmi.
3. Tulis Semuanya: Modal, Hasil, Risiko
Walau dilakukan dengan orang tua atau pasangan, tetap butuh kesepakatan tertulis:
- Berapa modal awal masing-masing?
- Bagaimana pembagian keuntungan?
- Siapa yang menanggung rugi jika terjadi?
- Jika salah satu ingin keluar, apa mekanismenya?
Dokumen ini bukan tanda ketidakpercayaan, tapi bentuk profesionalisme.
4. Pisahkan Urusan Rumah dan Usaha
Buat jam kerja yang jelas. Setelah itu, jangan bicarakan orderan, stok, atau pelanggan saat nonton bareng.
Bila perlu, buat ruang fisik terpisah---kantor kecil, dapur produksi, atau ruang meeting.
5. Rutin Evaluasi, Bukan Cuma Jalanin