Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Digital Detox yang Manusiawi: Mati 1 Hari, Hidup 7 Hari

30 Juni 2025   22:54 Diperbarui: 30 Juni 2025   22:54 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI - Dokumentasi pribadi diolah dengan sistem generative AI 

Istilah digital detox makin populer, tapi sering terdengar seperti kalimat ekstrem: "Buang HP!", "Puasa medsos total!", "Kembali ke Nokia 3310!"

Eh, tunggu dulu. Detox yang manusiawi itu bukan soal jadi anti-gadget. Tapi soal kembali mengendalikan layar, bukan dikendalikan. Detox bukan siksaan, tapi pembebasan. Dan kamu gak perlu jadi biksu di pegunungan Himalaya buat mulai.

---

Kenapa Perlu Detox?

Karena otak kita bukan stoples permen yang bisa terus diisi dopamin digital tanpa batas. Terlalu lama di depan layar bikin:

Mental lelah: Otak kewalahan proses notifikasi, update, FYP.

Fisik ngedrop: Mata kering, leher tegang, tidur berantakan.

Emosi labil: Gampang tersinggung, overthinking, ngerasa ketinggalan (a.k.a. FOMO akut).

Detox bukan tren kekinian, tapi kebutuhan eksistensial.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun