Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kandidat Bukan Cenayang, HRD Tolong Jelaskan Maumu

7 Juli 2025   01:47 Diperbarui: 7 Juli 2025   01:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi HRD Idaman Kandidat Pelamar Kerja/Kompasiana.com

HRD yang Sibuk Bukan Alasan untuk Menghilang

Kami paham, HRD itu sibuk. Tapi memberikan feedback itu bukan hanya sopan santun, tapi juga bentuk profesionalisme. 

Tak harus panjang, cukup satu dua kalimat yang jujur dan membangun. 

Misalnya: "Kamu sudah oke, tapi kami butuh yang lebih berpengalaman di bidang X." Sudah cukup untuk jadi bekal perbaikan.

Kandidat tidak butuh validasi. Mereka butuh arah. Dan HRD, sebagai garda terdepan perusahaan, punya tanggung jawab moral untuk memberi itu. 

Anggap saja investasi: membantu orang hari ini bisa jadi membangun reputasi perusahaan besok.

Jodoh Tak Harus Sekantor, Tapi Harus Jelas Alasannya

Tidak semua pelamar akan diterima, itu wajar. Tapi tolong, jangan biarkan prosesnya jadi penuh misteri. Dunia kerja bukan sinetron jam 7 malam yang penuh twist. 

Kandidat yang ditolak dengan baik hari ini bisa jadi rekan kerja besok. Atau bahkan klien penting. Dunia sempit, bro.

***

Kandidat bukan cenayang, dan HRD bukan dewa tak terlihat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun