Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jam Kerja Panjang, Produktivitas Meradang: Kantor Butuh Kebijakan Kesehatan Mental?

26 Juni 2025   23:02 Diperbarui: 26 Juni 2025   23:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto kompasiana.com

Bukan hanya izin saat sakit fisik, tapi juga ketika karyawan butuh waktu untuk memulihkan emosinya.

Ketiga. Akses ke konseling psikologis

Perusahaan bisa bekerja sama dengan profesional untuk menyediakan sesi konsultasi gratis atau bersubsidi.

Keempat. Training manajer tentang empati

Atasan perlu belajar memahami sinyal kelelahan mental di timnya dan tidak memperparah dengan tekanan tak wajar.

Kesehatan Mental = Investasi Produktivitas

Bukan berarti perusahaan jadi lembek. Justru dengan tim yang waras dan stabil secara emosi, produktivitas meningkat. 

Lingkungan kerja yang suportif membuat karyawan betah, loyal, dan lebih kreatif.

Perusahaan besar dunia seperti Google, Unilever, dan bahkan beberapa BUMN Indonesia sudah mulai menyisipkan mental health policy dalam struktur HR mereka. 

Kenapa? Karena burnout mahal. Biaya rekrutmen ulang, pelatihan, dan hilangnya produktivitas jauh lebih besar daripada mencegahnya.

Karyawan Juga Perlu Sadar Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun