Masa pensiun sering kali dianggap sebagai fase beristirahat setelah puluhan tahun bekerja keras. Namun, kenyamanan dan kesejahteraan di usia senja tidak terjadi begitu saja.
Perencanaan yang matang sejak dini menjadi kunci utama untuk menjalani masa tua yang sehat, aman, dan bermartabat. Menariknya, tren terbaru menunjukkan bahwa perencanaan pensiun kini tidak lagi hanya menjadi perhatian generasi senior. Generasi muda, khususnya Milenial, mulai menyusun strategi mereka sejak dini, meski dengan pendekatan yang berbeda dari pendahulunya.
Perencanaan Pensiun dan Lokasi Tujuan
Salah satu aspek penting dalam perencanaan pensiun adalah menentukan lokasi tempat tinggal di masa tua. Tidak semua daerah menawarkan lingkungan yang mendukung kesehatan fisik maupun mental para pensiunan. Karena itu, keputusan mengenai kota tujuan pensiun kerap diambil jauh sebelum masa pensiun tiba.
Hasil jajak pendapat Kompas pada Oktober 2022 menunjukkan bahwa tiga dari lima responden telah menentukan kota tujuan pensiun mereka. Pilihan tersebar mulai dari daerah asal, tempat tinggal saat ini, kota lain yang dianggap lebih cocok, hingga lokasi di luar negeri. Ini menandakan bahwa sebagian besar masyarakat mulai menyadari pentingnya kenyamanan dan kualitas hidup dalam menentukan lokasi pensiun.
Perbedaan Strategi Antar Generasi
Perencanaan pensiun berbeda antara generasi. Generasi X (40--55 tahun) dan Baby Boomers (di atas 56 tahun) umumnya lebih siap dalam menentukan kota tujuan pensiun. Banyak dari mereka telah mapan secara tempat tinggal dan telah menetap dalam jangka waktu lama. Maka, bagi mereka, menetap di kota saat ini menjadi pilihan yang logis.
Sebaliknya, generasi muda seperti Milenial masih berada dalam fase eksplorasi. Mobilitas tinggi, perpindahan pekerjaan, dan gaya hidup fleksibel membuat mereka belum memprioritaskan pemilihan lokasi pensiun. Namun, hal ini tidak berarti mereka abai dalam persiapan pensiun. Justru, Milenial dikenal lebih proaktif dalam merancang masa depan secara finansial.
Milenial: Antara Mobilitas dan Kesiapan Finansial
Meski belum banyak menentukan lokasi pensiun, Milenial menunjukkan kesiapan terbaik dalam hal persiapan finansial. Data Kompas menunjukkan bahwa hanya sepertiga dari Milenial yang belum mempersiapkan apa pun untuk masa tua---angka yang lebih rendah dibandingkan generasi lainnya. Mereka lebih fokus pada pengumpulan aset seperti rumah dan tanah serta penataan dana pensiun melalui investasi.
Tiga dari sepuluh Milenial telah memiliki aset berupa rumah atau tanah. Menariknya, lokasi aset tersebut kerap menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kota tujuan pensiun. Dengan kata lain, mereka membiarkan aset menentukan arah masa tua mereka---sebuah pendekatan strategis yang mencerminkan perencanaan jangka panjang.
Pilihan Aktivitas di Masa Pensiun
Ketika ditanya mengenai rencana aktivitas di masa pensiun, Milenial kembali menunjukkan pendekatan yang unik. Sebanyak 42,3 persen dari mereka menyatakan ingin mengisi masa tua dengan berwirausaha. Pilihan ini tidak hanya mencerminkan semangat kewirausahaan yang tinggi, tetapi juga menunjukkan keinginan untuk tetap produktif dan mandiri secara finansial.
Selain berwirausaha, aktivitas seperti berkebun (sekitar 20 persen) dan menghabiskan waktu bersama keluarga (sekitar 18 persen) juga menjadi pilihan populer. Berkebun dinilai sebagai kegiatan yang menyehatkan, minim risiko, dan memberi rasa tenang. Sementara itu, quality time bersama keluarga memperkuat ikatan emosional yang sering kali menjadi kebutuhan esensial di usia senja.
Aktivitas lain yang direncanakan mencakup traveling, menekuni hobi, meningkatkan spiritualitas, hingga berinteraksi dengan masyarakat. Ini menggambarkan bahwa masa pensiun tidak lagi dipandang sebagai masa istirahat total, melainkan fase kehidupan yang tetap aktif dan penuh makna.
Dana Pensiun dan Investasi
Persiapan dana pensiun menjadi indikator utama kesiapan menghadapi masa tua. Dari semua generasi, Milenial mencatat persentase tertinggi dalam hal alokasi dana pensiun, yakni 15,9 persen. Generasi lain seperti Baby Boomers, X, dan Z mencatat angka di bawah 10 persen.
Tingginya persiapan finansial Milenial tidak terlepas dari kemudahan akses teknologi. Investasi kini bisa dilakukan hanya lewat aplikasi ponsel pintar. Selain itu, pandemi COVID-19 menjadi momentum penting yang mendorong kesadaran akan pentingnya perlindungan masa depan melalui investasi. Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Oktober 2022, sebanyak 81,3 persen investor di pasar modal Indonesia berasal dari kalangan Milenial---angka yang meningkat lebih dari 4 persen dalam dua tahun.
Konsekuensi Sosial dan Ekonomi
Perencanaan pensiun yang matang berdampak signifikan, tidak hanya pada individu tetapi juga keluarga. Orang tua yang mampu menghidupi dirinya sendiri di masa tua akan mengurangi potensi "jebakan generasi sandwich"---situasi di mana generasi produktif harus menanggung orang tua sekaligus anak-anak mereka.
Sebaliknya, jika pensiunan tidak memiliki persiapan matang dan harus tinggal bersama anak, beban ekonomi dan psikologis dapat meningkat. Hal ini menimbulkan ketegangan antar generasi dan memperbesar risiko konflik domestik. Dengan demikian, kesiapan pensiun bukan hanya soal kenyamanan pribadi, tetapi juga kestabilan sosial dalam lingkup keluarga.
Generasi Z: Fokus pada Pendidikan, Belum pada Pensiun
Berbeda dengan Milenial, Generasi Z yang saat ini berusia di bawah 24 tahun sebagian besar belum mempersiapkan masa pensiun. Wajar saja, mayoritas dari mereka masih berstatus pelajar atau mahasiswa, sehingga fokus utama masih pada pendidikan dan awal karier. Meski demikian, perlunya edukasi keuangan sejak dini tidak dapat diabaikan, agar generasi ini nantinya tidak mengulangi kesalahan generasi sebelumnya.
Kesimpulan: Menata Masa Tua Sejak Kini
Teks ini menggambarkan bahwa perencanaan pensiun bersifat generasional, dipengaruhi oleh konteks kehidupan dan prioritas yang berbeda-beda. Generasi Milenial, meskipun belum pasti menetapkan kota tujuan pensiun, justru menunjukkan kesiapan finansial yang lebih matang. Mereka berinvestasi, membeli aset, dan memiliki rencana kegiatan yang jelas untuk masa tua.
Sebaliknya, Generasi X dan Baby Boomers, meskipun sudah lebih dekat dengan masa pensiun, masih banyak yang belum menyiapkan dana khusus. Generasi Z, yang masih di usia muda, membutuhkan dorongan edukasi agar tidak tertinggal dalam hal perencanaan pensiun.
Perencanaan pensiun bukanlah sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan. Dengan strategi yang tepat dan dimulai sejak dini, setiap individu memiliki peluang yang lebih besar untuk menikmati masa tua yang tenang, mandiri, dan bermartabat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI