Sebaliknya, jika pensiunan tidak memiliki persiapan matang dan harus tinggal bersama anak, beban ekonomi dan psikologis dapat meningkat. Hal ini menimbulkan ketegangan antar generasi dan memperbesar risiko konflik domestik. Dengan demikian, kesiapan pensiun bukan hanya soal kenyamanan pribadi, tetapi juga kestabilan sosial dalam lingkup keluarga.
Generasi Z: Fokus pada Pendidikan, Belum pada Pensiun
Berbeda dengan Milenial, Generasi Z yang saat ini berusia di bawah 24 tahun sebagian besar belum mempersiapkan masa pensiun. Wajar saja, mayoritas dari mereka masih berstatus pelajar atau mahasiswa, sehingga fokus utama masih pada pendidikan dan awal karier. Meski demikian, perlunya edukasi keuangan sejak dini tidak dapat diabaikan, agar generasi ini nantinya tidak mengulangi kesalahan generasi sebelumnya.
Kesimpulan: Menata Masa Tua Sejak Kini
Teks ini menggambarkan bahwa perencanaan pensiun bersifat generasional, dipengaruhi oleh konteks kehidupan dan prioritas yang berbeda-beda. Generasi Milenial, meskipun belum pasti menetapkan kota tujuan pensiun, justru menunjukkan kesiapan finansial yang lebih matang. Mereka berinvestasi, membeli aset, dan memiliki rencana kegiatan yang jelas untuk masa tua.
Sebaliknya, Generasi X dan Baby Boomers, meskipun sudah lebih dekat dengan masa pensiun, masih banyak yang belum menyiapkan dana khusus. Generasi Z, yang masih di usia muda, membutuhkan dorongan edukasi agar tidak tertinggal dalam hal perencanaan pensiun.
Perencanaan pensiun bukanlah sebuah kemewahan, melainkan kebutuhan. Dengan strategi yang tepat dan dimulai sejak dini, setiap individu memiliki peluang yang lebih besar untuk menikmati masa tua yang tenang, mandiri, dan bermartabat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI