kau tetap tampil apa adanya
mempersembahkan karuniaNya
tanpa hendak menutupinya
Maka, aku tulis puisi untukmu
dalam bahasa asalku
Mungkin kau tak memahami
kata-kata yang aku ucapkan
Sungguh, keindahan berhiaskan haru
melalui butiran keindahanMu
mengetuk sanubari, menerbitkan bahagia
Kapan kau berkenan mengunjungiku lagi?
Ah, seharusnya akulah yang menjemputmu
Surabaya, 25/08/2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!