Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi-Puisi Pendek: Ungu

27 Agustus 2021   16:26 Diperbarui: 27 Agustus 2021   17:23 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto by Maryam Maharani

Puisi 4

Aku mempunyai sejuta hujan untuk ku berikan kepadamu.
Tetapi tidak cinta tidak juga rindu.
Sebab aku hanyalah gumpalan awan yang terpanggang di langit.
Dan sengaja meneduhkan dirimu dari panas yang terik.

Puisi 5

Adakah pekat dalam dadamu yang belum pernah ku buka atau ku remas
dalam remang bayang rindu dan cinta yang panas.
Mencintaimu tidak hanya sekedar dari rindu dan cerita-cerita,
mencintaimu seperti juga mencintai lenguh nafasmu yang panjang menderu.
Yang sering kali bergemuruh di dalam awan nan mendung.
Lalu ku seka keringat di keningmu bagai butiran gerimis yang lembut jatuh.

Puisi 6

Selagi kemarau masih ada dan meranggaskan daun-daun segar.
Kenapa tidak kamu iyakan pernyataan cintaku kepadamu yang ikhlas.
Biar nanti di kala musim hujan datang kita dapat berteduh dalam naungan cinta.
Bukankah itu mengasyikan kau dan aku dalam hujan yang deras berlarian.
Menyusuri rindu yang tertahan di dada membiarkannya mekar hingga waktunya tiba
Ku petik bunga dalam halal yang indah dalam satu ikatan cinta.

Puisi 7

Dan kau, kau yang bagai bayang menyelimutiku dalam sunyi
pergilah sebab aku ingin sendiri.
Menikmati kelumpuhan dan mencoba untuk berdiri.
Ku tak ingin lagi mengenalmu, ku ingin terus menjauh dan menghilang
bagai lambaian tangan di dermaga saat kapal berangkatberlayar.

Puisi 8

Ada ruang yang belum terjamah dan kuingin memasukinya
seperti udara yang bebas lalu lalang menyelinap di lubang jendela.
Merekahlah iman dan ku buang dosa di pelataran jalan hitam nan kasar.
Ku biarkan menggigil dan membeku menjadi keheningan malam.

Puisi 9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun