Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Derai Air Mata Duka Ranah Minang

1 Maret 2023   09:32 Diperbarui: 1 Maret 2023   09:38 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Ilustrasi/freepik)

Derai Air Mata Duka Ranah Minang

oleh Handra Deddy Hasan

Ibarat sedang menyaksikan petir disiang bolong ketika membaca Harian Kompas hari Senin tanggal 27 Februari 2023 dengan judul berita " 12 Mahasiswa Kedokteran Jadi Korban Pelecehan". 

Keterkejutan karena peristiwa dari judul berita itu terjadi di Sumatera Barat dan pelaku dan korbannya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sumatera Barat yang secara geografis disebut ranah minang karena dihuni oleh suku Minang Kabau yang terkenal mempunyai tradisi kuat dengan kepatuhannya atas norma2 agama Islam. Malah suku Minang Kabau mempunyai filsafat kehidupan yang selalu digaungkan dan diagungkan dengan "Adat Basandi Sarak, Sarak basandi Kitabullah".

Filsafat Minang Kabau adalah sebuah pandangan hidup yang berkembang di masyarakat Minangkabau yang mengutamakan adat basandi sarak, sarak basandi Kitabullah. Artinya, adat atau tradisi harus dihormati dan dijalankan selama tidak bertentangan dengan ajaran Kitabullah atau Al-Quran.

Dalam pandangan ini, sumber utama dalam menentukan nilai dan etika hidup adalah ajaran Kitabullah atau Al-Quran. Namun, pengalaman hidup dan kebijaksanaan yang diperoleh dari adat juga dihargai dan dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan dan bertindak. Perbuatan2 pelecehan seksual tentunya tidak bisa dijadikan adat, karena bertentangan dengan ayat2 Al Qor'an.

Pada masa lalu negeri ranah Minang yang elok dan rancak juga melahirkan pemuka-pemuka agama yang tidak saja kelas nasional malah kelas Internasional, diantaranya;
Buya Hamka atau nama lengkapnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, Syekh Burhanuddin Ulakan, Syekh Abdurrauf As-Singkili, Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Semua filsafat hidup Minang tersebut rasanya jauh panggang dari api apabila dilihat kenyataan yang bersumber dari pemberitaan harian Kompas diatas, dimana generasi intelektual minang sudah melakukan kenakalan yang telah jauh menyimpang dari norma agama Islam.

Tanpa bermaksud menghakimi, namun patut dipertanyakan apakah perbuatan pelecehan seksual generasi muda intelektual minang (calon dokter) hanya sekedar kenakalan anak muda karena bergejolaknya hormon dalam pencarian indentitas diri. Atau ini hanya ini berupa gejala permukaan, padahal yang sebenarnya kondisi moral generasi muda minang lebih parah. Jadi ibarat fenomena gunung es, kelihatan dipermukaan hanya sebongkah es, tapi didalam yang tidak kelihatan berupa gunung es besar.

Kecurigaan ini bukan tanpa dasar karena menurut catatan harian Kompas kejadian pelecehan seksual di kampus Sumatera Barat bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, Desember 2022, juga pernah viral oknum dosen Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas melecehkan sejumlah mahasiswa. Hal yang sama juga terjadi di Fakultas Seni Universitas Negeri Padang dimana dosen melecehkan mahasiswinya di toilet perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun