Aku ingin menulis surat, kepada setiap ikat rambut
yang kau pakai menenun awan-awan
bergumpalan abadi di langit sore
dan di langit-langit mataku
Aku hendak memintanya tak lagi bermusuhan
pada pensil alis yang kadang tebal,
kadang tipis
sehingga membuatmu tampak lucu
setiap harinya
Aku tahu keduanya cemburu pada kalung
yang bisa mendengar setiap kata
setiap nama
yang sembunyi dari bunyi di balik dadamu
Aku tahu persis, sebab
aku menggenggam kecemburuan yang sama
seumur hidup
Tentu, aku ingin kau yang membacakan surat ini kepada mereka
bisa di waktu-waktu kau tengah bepergian jauh
namun tak pernah merasa beranjak sama sekali
Atau di saat kau ragu-ragu
dan takut untuk
jatuh cinta
sekali lagi