Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merah Putih di Dermaga

10 Agustus 2020   07:12 Diperbarui: 10 Agustus 2020   07:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Hana Marita

Puisi ini aku tulis sebagai tanda penghormatan 

Bagi siapa saja yang telah gugur di medan perang 

Tidak terasa sebentar lagi hari kemerdekaan 

Siapkan jiwa nasionalisme berdentang 

*

Aku bersama asa dan harap berjuang mengendalikan daya ingat dan fikir 

Menembus masa silam, betapa sulitnya meraih kemerdekaan 

Bayangkan veteran usia senja, yang berjanji untuk tidak menikah dulu

Kecuali setelah Indonesia Merdeka!

Dan itu adalah nyata adanya

*

Geliat tulang yang telah mendarah daging 

Menjadikan sebuah perjuangan sang merah putih di dermaga 

Berlayar menerjang ombak kekejaman nestapa 

Berdesir deru siksa rodi dan romusha 

Melaksanakan kerja paksa hingga kehilangan nyawa 

*

Tuhan 

Terima kasih sudah menghadirkan aku tanpa lelah dan tanpa susah 

Terima kasih sudah membuat hari - hariku tanpa deruan senjata dan bom menggema bertumpah ruah

Terima kasih sudah membuatku menyaksikan goresan kisah akan bangsaku yang terjajah 

Terima kasih telah memberikanku arti sebuah Kemerdekaan dalam Sejarah 

Bersyukur telah terbebas dari penjajajah

*

Tidak terbayang saat itu dimana tidak tersedia kuota ataupun paket data

Tidak terbayang saat itu untuk mencari ilmu dan untuk tetap hidup rasanya bagaimana 

Tidak terbayang saat itu jauh dari keluarga dan sanak saudara

Tidak terbayang saat itu harus melahap jutaan nestapa 

Tidak terbayang juga saat itu harus bersembunyi ketika peperangan tiba

*

Lukisan perjuangan sang Proklamator 

Membuat lari si penjajah yang kotor 

Damailah negeriku sejahteralah bangsaku 

Jadilah simponi penyejuk jiwaku dan rakyatmu

*

Merah Putih di Dermaga telah menjadi saksi bisu keberadaanmu 

Berjuta pahlawan yang gugur bertumpuk disitu 

Sudahlah, aku tidak sanggup berbicara lagi 

Tentang darah dan kematian yang harus ditebus 

Demi sebuah kata "Merdeka!" Atau "Mati"

*

Andaikata tidak ada perjuangan para pahlawan 

Maka kemerdekaan tidaklah mudah diraih 

Semua sudah digariskan dan digoreskan Tuhan 

Agar kita selalu bersyukur dan terus bersyukur tiada henti 

*

Puisiku berbalut baju dalam nirwana

Merah Putih di Dermaga 

*

Batavia, Sunda Kelapa 

09 Agustus 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun