Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Metode PAZ Biomekanis Dan Konsep 'Aktivasi Lateral Stabilizer'

10 April 2025   10:01 Diperbarui: 10 April 2025   10:37 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rotasi panggul yang tidak simetris---misalnya salah satu sisi panggul terlalu maju atau tertarik ke atas---akan menciptakan ketidakseimbangan biomekanis di seluruh tubuh. Ini bisa menyebabkan:

  • Gangguan posisi tulang belakang (skoliosis fungsional, lumbal bergeser)
  • Beban tidak merata pada kaki
  • Keluhan pada punggung bawah, lutut, bahkan hingga leher

PAZ menilai dan mengoreksi rotasi ini secara manual dan alami untuk mengembalikan poros tubuh pada posisi sentral dan fitrah.

3. Memicu recalibrasi sinyal saraf sensorik dan motorik dari ekstremitas bawah ke lumbal dan sakrum

Saat posisi rangka terganggu, sinyal saraf dari dan menuju otak pun bisa terganggu. Ini terjadi karena:

  • Saraf terjepit atau terganggu karena penyimpangan rangka
  • Sensor proprioseptif (yang mendeteksi posisi tubuh) mengirimkan sinyal yang salah

Dengan koreksi PAZ, terutama dari kaki ke arah panggul, lumbal, dan sakrum, tubuh akan mengalami "reset" sinyal sensorik dan motorik, yang kemudian:

  • Mengembalikan persepsi tubuh terhadap posisi dan gerak
  • Memulihkan refleks normal dan koordinasi otot
  • Mempercepat penyembuhan secara alami karena tubuh "mengingat kembali" pola gerak fitrah

Jika diibaratkan, PAZ seperti mengatur ulang sistem GPS internal tubuh, agar kembali pada jalur yang benar sesuai penciptaan awalnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun