Mohon tunggu...
Hajad Priyadi
Hajad Priyadi Mohon Tunggu... Guru SMK HangTuah 2 Jakarta

Saya Hajad Priyadi, seorang pendidik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Panjang Pramuka: Dari Pulau Kecil Hingga Gerakan Dunia

17 September 2025   08:30 Diperbarui: 17 September 2025   08:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dok. Pribadi (AI Generated)

Banyak orang mengira Pramuka hanya soal baris-berbaris, tali-temali, atau perkemahan. Padahal, ada filosofi mendalam di balik setiap ajaran:

  • Lambang Tunas Kelapa -> melambangkan kesederhanaan, keteguhan, dan manfaat. Seperti pohon kelapa, seluruh bagiannya berguna. Begitu juga seorang Pramuka: harus bermanfaat bagi sesama.
  • Tri Satya -> janji suci seorang Pramuka: berbakti pada Tuhan, negara, sesama, dan menepati Dasa Darma.
  • Dasa Darma -> 10 pedoman moral: takwa, cinta alam, disiplin, bertanggung jawab, rajin, hemat, berani, dan seterusnya.
  • Moto: "Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan" -> janji bukan sekadar ucapan, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

9. Pramuka di Era Modern

Kini, Pramuka sudah berkembang ke lebih dari 170 negara, dengan jutaan anggota di seluruh dunia. Di Indonesia, Pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Tantangan zaman memang berubah. Anak-anak sekarang lebih akrab dengan gadget daripada alam. Namun, justru di sinilah peran Pramuka penting: mengajak generasi muda kembali mengenal alam, belajar kerja sama, dan menemukan jati diri.

Pramuka modern tidak hanya berkegiatan di hutan, tapi juga belajar teknologi, kepemimpinan, kewirausahaan, bahkan aksi sosial. Namun, esensinya tetap sama: mendidik karakter melalui pengalaman nyata.

10. Pelajaran dari Sejarah Panjang Ini

Sejarah Pramuka bukan sekadar kronologi, tetapi penuh makna. Ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil:

  1. Pendidikan karakter bisa menyenangkan
    Baden-Powell membuktikan, anak-anak belajar lebih baik melalui petualangan dan permainan, bukan ceramah kaku.
  2. Kebersamaan mengalahkan perbedaan
    Di Brownsea, anak kaya dan miskin bisa hidup bersama. Di Indonesia, berbagai latar belakang bisa bersatu lewat Pramuka.
  3. Semangat nasionalisme tumbuh dari kepedulian
    Di masa kolonial, kepanduan menjadi wadah perjuangan kemerdekaan.
  4. Persatuan lebih kuat daripada perpecahan
    Lahirnya Gerakan Pramuka 1961 menunjukkan bahwa satu organisasi tunggal lebih kokoh daripada puluhan organisasi terpisah.
  5. Pramuka tetap relevan di era digital
    Di tengah gempuran teknologi, nilai Pramuka seperti disiplin, kerja sama, dan cinta alam masih sangat dibutuhkan.

Warisan Brownsea

Sejarah Pramuka adalah cerita tentang anak-anak muda yang ingin berguna. Dari sebuah pulau kecil bernama Brownsea, lahir gerakan yang kini membentang ke seluruh dunia. Dari Inggris hingga Indonesia, dari tenda sederhana hingga istana negara, semangatnya sama: mendidik generasi muda agar mandiri, berkarakter, dan peduli pada sesama.

Jadi, setiap kali kita melihat adik-adik Pramuka berkemah, bernyanyi, atau berbaris, bayangkanlah: mereka sedang melanjutkan sebuah cerita panjang, sebuah warisan yang lahir dari api unggun di Pulau Brownsea lebih dari seratus tahun lalu.

Itulah kisah Pramuka: sejarah yang bukan sekadar kenangan, tetapi sumber inspirasi untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun