Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 11

14 Maret 2019   09:17 Diperbarui: 14 Maret 2019   15:33 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 11: Cafe
Narator: Frederick (Freddy) Anderson Sibarabara

Tentang kejadian Andre dan teman-temannya. Saya memasukan rekayasa dalam pikiran Andre and teman-temannya bahwa Andre berkelahi dengan teman-temannya, cuma masalah sepel. Saya mengubah ikatan mereka, bahwa mereka berkelahi karena teman-temannya menyindir Andre mengenai kalau dia bodoh dan malas dan juga masalah utang yang belum dibayar. 

Saya menciptakan bahwa Andre sangat sensitif kalau disindir mengenai akademinya. Alhasil, Andre dan teman-temanya mendapat skors cukup lama. Mereka tetap diberikan Homework yang cukup banyak.

Gosip di sekolah cuma dikenal, bawah Andre gampang marah atau mudah tersingung. Tindakan dia, orang-orang sekitarnya sudah mulia jarang berdekatan dengan dia, karena dia kasar. Masalah tentang Natalia mengunakan kekuatan dia untuk membunuh mereka, aku hapuskan dalam pikiran mereka.

Weekend biasanya saya membuang waktu saya dengan membaca buku di rumah atau di perpustakaan. Kali ini saya pergi menemui orang itu bersama-sama member-member lainnya. Saya cuma mengetahui Natalia. Saya belum mengetahui member-member yang lainnya. Quazarot cuma memberikan saya sebuah alamat dan menyuruh kamu berkumpul di sana. Saya sendiri tidak tahu, apa yang direncanakan Quazarot kali ini?

Aku seperti biasa mengunakan kendaraan angkutan umum, bapakku lebih menyukai aku mengunakan angkutan umum. Dia tidak pernah suka anak yang manja yang suka diantar oleh kendaraan pribadi. Memang di Indonesia kendaraan umum tidak terlalu bagus. Kendaraan umum yang sangat kumuh dan tidak pernah terawat. 

Aku sendiri pernah naik Transjakarta yang masih baru, setelah beberapa bulan kendaraan umum itu tidak pernah dibersihkan oleh perusahaan Transjakarta. Itu sebabnya di dalam Transjakarta sangat kotor dan penuh sekali dengan debu. Aku sendiri pernah naik kendaraan umum di Singapore yang sangat terlihat bersih, sebab saat aku duduk tidak ada debu berterbangan. 

Sangat berbeda dengan Transjakarta, lantainya berdebu, kursi yang diduduk juga berdebu, dan AC yang di dalam Transjakarta selalu panas, karena tidak pernah maintance setiap harinya. Apa boleh buat aku cuma menuruti kata-kata papa saya. Saya sudah tiba di tempat yang diberikan oleh Quazarot. Saya melihat sebuah gang kecil yang bertuliskan Snack & Book Caf. Saya rasa Quazarot menunggu kita menunggu di Caf ini.

Di dalam gang itu sangat dalam dan gelap, saya cuma melihat sebuah papan caf yang sedang telah dipajang. Jalan menuju caf ini tidak terlalu bagus dan sangat becek. Saya rasa gang kecil ini hanya bisa dimasukin orang dan cukup susah dimasukin oleh motor. Saya rasa cukup susah mencari caf ini, seperti Caf yang tidak mungkin laku. Gang jalan ini mungkin ada campuran kencing anjing dan kencing manusia. Tidak mungkin satu manusia akan lewat jalan ini.

Saya masuk jalan ini dan menuju cafe itu, memang cafe tersebut di depannya tidak menarik sekali. Seperti rumah orang yang dirubah jadi cafe atau saya menyebutkan cafe-cafean. Saya masuk di depan pintu yang berwarna coklat tua dan terlihat tua. 

Saya melihat ruangan sangat mewah yang bernuansa barat yang sangat antik. Cafe ini memiliki banyak buku seperti perpustakaan. Saya langsung jatuh hati pada cafe ini. Ini cafe impian saya atau saya dambakan. Cafe ini tidak memiliki internet atau wifi untuk para anak-anak muda menikmati cafe ini. 

Tempat ini sangat kuno dan hanya disediakan buku dan musik yang diputarnya cuma musik-musik classic dan opera. Di dalam cafe ini cuma ada piringan hitam dan tidak ada CD player. Memang bernuasa klasik dan jarang anak-anak muda sekarang menikmati kafe seperti ini. Kursi yang disediakan cuma kursi kayu yang terbuat dari jati asli yang di cat warna coklat kemerah-merahan. 

Cafe ini juga ada kursi sofa kulit yang warna coklat kemerah-merahan juga. Di dalam cafe ini cuma ada beberapa pelanggan yang menikmati cafe ini. Mereka cuma asik dengan buku mereka sendiri. Buku yang mereka baca bukan buku biasa, saya melihat buku sastra prancis yang asli dan bukan translation ke bahasa Indonesia atau Inggris. 

Di dalam rak buku-buku di sana macam-macam buku mengenai kedokteran, philosophi, Sains, auto biography, psychology, dll. Jaman sekarang orang-orang tidak menikmati membaca buku dan Indonesia tidak memiliki budaya baca buku. 

Itu sebabnya bangsa Indonesia sangat gampang di jajah oleh bangsa lain. Saya membaca buku R.A.Kartini yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Di dalam buku menjelaskan budaya Indonesia dan hemansipasi wanita pada jaman masa penjajah Belanda. 

Ibu Kartini berkata bahwa hobi yang dilakukan selama di rumah saat waktu luang adalah membaca buku. Saya berpikir membaca buku dapat menguasai dunia atau membantu dunia. 

Ada pepatah Chinese yang berbunyi,"Membaca 10000 buku itu seperti berjalan 10000 mil." Pepatah itu berarti mencari ilmu dan membaca buku kita mendapat pengetahuan yang sangat luas. 

Buku-buku yang ada di dalam Cafe bukan hanya dalam bahasa Inggris, Prancis, atau bahasa Eropa lainnya, melainkan buku bahasa Indonesia yang diterbitkan pada jaman 1980an. 

Saya juga menemukan buku-buku sastra asia yang berasal dari China, Korea, dan Jepang. Salah satu keanehan juga, Cafe ini juga menyediakan buku Novel asli dari Rusia dan dalam bahasa Rusia. 

Saya tidak tahu bahasa yang lainnya ternyata Cafe ini menyediakan buku-buku dari manca negara. Pemilik Cafe ini bukan sembarangan orang dan darimana dia mengumpulkan buku-buku seperti ini. Salah satu keunikan dari buku ini, semuanya dalam hardcover edisi pertama. Saya rasa mungkin buku-buku ini ada buku antik dan lebih tua dari umur saya.

Setelah saya duduk di salah satu kursi, pelayan tua datang menghampiri saya. Pelayan ini terlihat cukup berotot meskipun dia telah berumur. Badannya sangat besar itu kelihatan meskipun dia memakai setelan kemeja bersama rompi hitam. Dia bertanya dengan senyum,"selamat siang, mau pesan apa?" suara pelayan ini cukup maskulin meskipun dia berbicara dengan suara sangat pelan dan sopan.

"Saya pesan teh English Breakfast dengan cream?"

"Baik saya akan bawakan untuk anda. Ada lagi?"

"Itu saja dulu." Dalam pikiran saya cuma menikmati teh dan sambil membaca buku yang ada di cafe mewah ini.

Dalam beberapa menit kemudian, saya dibawakan 1 teh set yang dilengkapi oleh tempat gula, tempat cream, 1 teko teh, dan 1 cangkir. Pelayan ini menuangkan saya teh dan bertanya," Berapa gula yang kamu mau?"
"Saya mau 2 saja dan bersama cream."

Dia langsung menyediakan untuk saya secepatnya dan berkata,"Silahkan menikmati, nak."

Aroma teh yang tercium sangat wangi. Saya langsung mencicip teh ini dan rasanya terasa nikmat sekali. Saya berbenar-benar menikmati teh yang terenak selama ini. Jarang sekali ada orang yang bisa membuat teh yang sangat enak sekali.

Saya mencari buku yang ada di cafe ini dan saya bisa baca dengan Sainti. Saya mengambil buku novel yang berceritaan yang sangat ringan. Saya suka sekali cerita bertema komedi untuk menenangkan pikiran saya.

Setelah beberapa menit saya buku dan teh, seseorang datang ke cafe ini. Orang tersebut terlihat seumuran sama aku. Dia masuk dengan mengigit lolipop dan dia memakai baju yang cukup unik. 

Dia memakai baju kerudung berwarna hijau dan kerudung itu memiliki kuping. Dia terlihat seperti teddy bear. Saya lebih suka mendiskipsikan dia seperti anak kecil berukuran besar. Dia datang membawa buku komik dan mengunakan earphone dan duduk dengan Sainti. Dia juga mulai memesan makanan manis yang berwarna hijau. Saya rasa kue maracon yang berwarna hijau semuanya. 

Saya rasa orang ini sangat aneh, dia suka sekali makan makanan yang berwarna hijau semuanya dan dia suka memakai baju yang berwarna hijau juga. Apa mungkin orang ini sangat terobsessi dengan warna hijau?

Tak lama kemudian Natalia muncul di dalam cafe ini juga. Dia melihat saya yang sedang duduk membaca buku. Dia memakai kemeja berlengan panjang, bercelana hitam, dan berkalung permata hitam. Dia tetlihat seperti wanita karir daripada murid High school. Dia langsung menghampir saya dan duduk bersama saya. Dia juga meminta memesan pesanan yang sama dengan saya yaitu secangkir teh tidak memakai gula dan cream. Dia lebih menyukai teh hambar tanpa gula dan apapun. Dia meminum teh yang terlihat sangat anggun dan berhati-hati. Saya cuma melihat dia saja dan dia juga berbicara apa-apa.
Muncul lagi di dalam cafe ini cuma ada 4 orang dan 1 orang lagi yaitu pelayan di cafe ini. Saya rasa mereka orang-orang yang dipanggil Quazarot. Kita semua dikumpul di dalam cafe ini supaya bisa kenal 1 sama lainnya. Tak lama kemudian muncul lagi remaja yang berbadan besar. Saya rasa remaja itu adalah seorang mahasiswa, sebab cara berpakaian dia tidak seperti anak remaja sekarang.

------------0-------------

Saya menutup mata saya dan menuju ke ruangan saya. Saya berharap mencari informasi yang sangat banyak tentang orang-orang di sana. Saya ingin masuk ke ruangan perpustakaan merah, sebab suasana cafe membuat saya sangat tenang hingga masuk ke dalam pikiran saya tidak sadar.
Saya membuka mata saya, saya melihat bukan pikiran saya, melainkan ruang yang semuanya berwarna hijau. 

Ruangan hijau ini sangat aneh sekali. Saya melihat tumbuhan yang berbentuk tentakel gurita yang sangat besar dan pohon yang tidak berdaun, tetapi pohon itu memiliki bentuk kepiting dan kulit kepiting yang berwarna hijau. Juga memiliki kancing-kancing raksasa berterbangan seperti melambangkan mata tangga. 

Ruangan ini sangat surreal, seperti lukisan Salvador Dali yang penuh dengan warna hijau. Saya rasa ruangan ini juga penuh dengan monster-monster yang sangat seram dan monster-monster yang sangat imut. Saya sendiri tidak tahan dengan ruangan ini. Ada wujud monster gendut besar dan bertandung yang memiliki resleting di perutnya. Monster itu membuka resleting itu mengeluarkan monster-monster dari dimensi lain. 

Ruangan ini penuh dengan lukisan-lukisan yang mengambang dan lukisan-lukisan tersebut sedang bergerak dan berbicara. Orang dalam lukisan tersebut memiliki pakaian bernuansa Georgian era dan memakai topi yang terbuat dari kulit monster warna hijau. Saya sendiri tidak tahan dengan ruangan ini.

Tiba-tiba dibawah kakiku muncul resleting raksasa yang muncul tiba-tiba dan resleting itu terbuka perlahan-lahan dan muncul teddy bear hijau bermakota emas dan memiliki sepasang sayap berwarna emas. Dia keluar dari resleting sangat kecil itu dan dia dikeluarkan oleh tentakel-tentakel hijau berlendir. Teddy bear hijau memiliki sepasang mata yang berbeda. Saya tidak yakin kalau teddy bear ini musuh atau bukan.

"Keluar dari sini!!!!!" Teddy Bear itu berteriak dan dia tidak menyukai saya masuk ke dalam ruangan dan mengusik pikiran orang itu.
Saya terbangun dan kembali ke dunia nyata. Saya tidak tahu saya berada di pikiran siapa. Pikiran orang tersebut sangat seram dan tidak ada bisa memiliki pikiran tersebut. Saya tidak mungkin akan masuk ke dalam pikiran dia.

"Kamu kenapa?" Natalia langsung bertanya. Dia kaget dengan ekspresi muka saya.

"Tidak apa-apa." Saya menjawab dengan pelan.

"Selamat datang semua. Apa kabar semuanya?" Seseorang datang memberi salam kepada kita semuanya.

Orang itu terlihat seperti orang banyak berpakaian setelan jas dan dia terlihat seperti laki-laki karir. wujud mukanya langsing dan wajahnya sangat tampan yang memiliki muka kewanitaan. Orang ini suka sekali tersenyum. Kalau aku tebak dari umurnya mungkin dia berumur 30 lebih, tapi awet muda. Tangan kanan terdapat jari kelingking palsu yang terbua dari emas.

Orang-orang di dalam caf langsung melihatnya. Semua orang-orang dalam caf adalah member yang telah diundang oleh dia. Saya menebak orang tersebut adalah Quazarot itu sendiri.

Remaja yang memakai baju hijau itu menghampiri saya dengan menepuk pundak saya dan memberikan permen Lolipop dari Jepang yang warna hijau. Dia berkata kepada saya dengan suara pelan,"Lain kali, jangan masuk ke dalam pikiran orang dengan sembarangan." Dia adalah pemiliki ruangan hijau yang aneh itu.

"Kalian ingin bertanya siapakah diri saya? Kenapa saya sampai memanggil kalian dan meng-recuit kalian? Untuk apa?" Itu pertanyaan yang kalian ingin tanyakan kepada saya." Dia duduk dengan Sainti dengan mengambil salah satu kursi dan berhadapan dengan kami semua. Dia memanggil pelayannya dan berkata,"Saya mau memesan seperti mereka pesan, Rio." Dia memesan secangkir teh yang masih hangat. Dia meminum dengan anggun.

"Apa kalian pernah mendengar CIA, KGB, BIN, MI9, dll? Mereka adalah agen Intellegent yang mengurus semua rahasia pemerintah dan orang yang melindungi pemerintah dibalik bayangan."

"Maksuda anda kita akan bekerja seperti agen pemerintahan?" Natalia nyeletuk pertanyaan dia.

"Betul, kita bekerja seperti agen pemerintahan, tapi kita tidak bekerja untuk memerintah."

"Kita bekerja dengan siapa?"

"Kita bekerja untuk diri kita sendiri dan kita melindungi siswa siswi yang ada di dalam sekolah itu. Seperti bully, blackmailing, gang fight, drug dealer, cheating, sexual abuse, semua tindakan kriminal yang mengancam siswa-siswa sekolah."

"Kita bekerja seperti Vigilanti." Saya menyeluk langsung kata-kata dia.

"Vigilanti bukan kata yang cocok. Kita adalah super hero, seperti Batman." Dia tersenyum sambil meneguk teh hangatnya.

Orang ini memiliki cara berpikir sangat unik, dia ingin kita bekerja memberantas kejahatan. Mengunakan kemampuan kita memberantas kejahatan. Saya bilang ini sebuah ide yang bodoh. Mana mungkin orang akan ikut ide gila dia yang ini.

"Di dalam agency kita dikenal bekerja sebagai orang bekerja di lapangan dan orang bekerja di dalam kantor. Kalian adalah orang-orang yang bekerja di dalam kantor yang saya sebut The Brain. Kalian sudah mengenal satu sama lain? Baik, saya akan introduce salah satu dari member di sini. Anak remaja ini bernama Frederick Handerson Sibarabara. Dia sebagai scanner atau analisa. Salah satu bakat pengguna The Room." Dia menunjuk ke saya. "Gadis ini cantik ini bernama Natalia Von Houten. Dia satu sekolah dengan Frederick. Dia memiliki kemampuan khusus yang kalian pernah lihat sebelumnya." Dia menunjuk ke Natalia. "Yang ini adalah Victor Ching kalian boleh menyebut dia Viridis. Dia salah satu orang yang pengguna The Room, Dia memiliki bakat cukup unik. Saya lebih menyebutkan dia seorang Artist." Dia menunjuk ke remaja baju hijau yang aneh."Dan yang terakhir adalah...."

"Hartaja Susanto. Sebagai Hacker di dalam club ini dan kamu Suryanto William Anggara. Kamu dosen di Universitas di Santo Clarice. Bukankah begitu?" Remaja berbadan besar itu langsung menjawab.

"Kamu belum bicara tentang diri kamu lebih lengkap. Kamu adalah Hacker yang bernama Blue Dragon." Natalia menambahkan kata-kata dia.
Remaja berbadan besar itu memang tidak terlihat seperti Hacker yang bisanya diingatkan bahwa Hacker itu orang yang kurus dan berkacamata. Sayang ini Hacker seperti orang yang sering telan Setorid. Dia tidak memakai kacamata. Raut mukanya terlihat seperti remaja nakal yang suka membangkang. Dia juga salah Hacker terkenal yang pernah menciptakan Virus computer yang bernama Maria. Virus yang menyerang computer pribada lewat situs porno atau email menunjukan Video porno. Virus Maria digunakan untuk mengambil beberapa informasi penting di dalam computer pribadi dan mengambil informasi penting yang ada di dalam social media, termasuk informasi nomor kartu kredit.

"Kamu kelihatan sombong sekali yah, Girl." Viridis mulai berkata-kata pedas.

"Kamu bisa apa? Cuma seorang seniman."

"Bukan hanya seorang seniman, si 70 kilo."

"Apa maksud kamu?"

"Viridis bisa menghitung semua jumlah nilai berat you dan ukuran BH you juga. Bukankah begitu si BH nomor 34."

"Kamu mau cari gara-gara yah!!!" Natalia mulai berteriak keras.

"Mari saya lanjutkan." Quazarot tersenyum dengan lebar.

Kami langsung memperhatikan dia.

"Di dalam Intelejen kita membutuhkan orang bekerja di lapangan atau saya bisa menyebutkan mereka di sebut The Muscle. Kalau kalian yang the sebut The Brain memiliki warna sandi yang itu putih sedangkan The Muscle memiliki warna sandi yaitu hitam. Kalian mungkin pernah dengan Black Ops. Itu biasanya orang-orang tentara atau pekerja kasar di dalam agen Intelejen. Biasanya mereka melakukan perbuatan kasar seperti Assassination."

"Jadi siapa yang jadi warna hitam di antara kita ini?" Natalia bertanya sekali lagi.

"Rio kamu bisa panggilkan mereka ke sini."

Pelayan Caf langsung memanggil beberapa orang untuk masuk ke dalam caf. Saya melihat dua remaja putri yang memakai baju sekolah Santo Bartolomeus. Salah satunya saya kenal, perempuan yang menyelamatkan saya dari Andre dan teman-temannya. Siswi Santo Bartolomeus yang bisa bela diri yang berkulit sawo matang.

"Hallo semuanya. Saya Anita." Dia tersenyum dengan ceria sambil melambaikan tangan dia. Struktur tubuhnya terlihat seperti penyenam dan tingginya seperti tinggiku.

Satu siswa lagi terlihat sangat pemalu dan dia memakai kacamata dan dia memakai baju kemeja yang cukup longar dengan badannya. Tinggi badannya lebih pendek dari Anita. Saya rasa dia eknik Chinese sebab matanya sipit dan kulitnya lebih putih dari saya. Rambutnya cukup panjang menuntupi mukanya yang bulat, hingga mukanya terlihat langsing.

"Nama saya Violet. Senang berkenalan dengan kalian semuanya." Dia menjawab dengan suara halus dan pelan.
Viridis menghampiri saya dan membisiki dan berkata kepada saya,"Salah satu dari mereka berbau bubuk mesiu dan darah."

"Kamu bisa mencium bau bubuk mesiu dari jauh begitu?"

"Bukan, saya melihat warna baunya. Warnanya berwarna hitam tercampur warna ungu." Viridis memiliki kemampuan Synestesia yang dapat melihat warna bau.

"Mereka akan menjadi The Muscle kalian."

"Mereka menjadi Muscle kita? Maksud anda mereka menjadi pengawal kita?"
Pengawal kita adalah kemungkinan bekas tentara anak-anak. Saya berkata seperti ini, karena cuma tentara yang berbau bubuk mesiu dan darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun