Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Asa Petani Way Kanan Tumbuh Kala Kopi Mulai Berbunga

17 September 2025   15:19 Diperbarui: 17 September 2025   17:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala musim kopi tiba dan bunga-bunga putih bermekaran di kebun. Petani kopi di Kabupaten Way Kanan Lampung, menyimpan harapan besar. 

Hamparan kebun yang semula hijau kini dihiasi kuntum bunga yang semerbak, seolah menjadi tanda dimulainya siklus baru. 

Namun di balik keindahan itu terselip rasa cemas, akankah bunga ini bertahan, berubah menjadi buah, lalu menghasilkan panen yang mampu menghidupi keluarga mereka?

Bagi petani kopi, fase berbunga merupakan momen paling krusial. Keberhasilan bunga untuk bertahan dan berkembang menjadi bakal buah sangat dipengaruhi banyak faktor.

Mulai dari curah hujan, ketersediaan sinar matahari, kondisi tanah, hingga serangan hama dan penyakit. 

Jika bunga rontok sebelum waktunya, harapan panen pun bisa pupus. Karena itu, setiap kuntum bunga seolah mewakili doa dan kerja keras petani yang saban hari merawat kebun mereka.

Kopi adalah nadi ekonomi di Way Kanan

Di Way Kanan, kopi bukan sekadar tanaman komoditas. Ia adalah nadi ekonomi rumah tangga.

Kopi adalah sumber biaya sekolah anak, hingga tabungan darurat ketika kebutuhan mendesak datang. 

Tak heran, ketika bunga bermekaran, hati petani dipenuhi campuran rasa syukur sekaligus kekhawatiran. 

Mereka tahu, perjalanan dari bunga menuju panen masih panjang dan penuh tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun