Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menilik Public Speaking Pejabat, Obral Kata Tapi Minim Prestasi

14 September 2025   11:21 Diperbarui: 14 September 2025   11:21 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Sri Mulyani usai sertijab., dalam hitungan hari Menkeu ini lakukan 3 diklarifikasi (dok foto: YouTube Kemenkeu RI)

Dalam lanskap politik Indonesia, public speaking pejabat publik sering menjadi pedang bermata dua.

Di satu sisi, biisa membangun kepercayaan, namun di sisi lain bisa pula memicu kontroversi apabila kata-kata liar alias omon omon tak terkontrol tidak disertai aksi nyata. 

Fenomena “obral kata, janji manis, respons spontan, lalu klarifikasi karena tekanan publik" kian sering muncul. 

Padahal, yang lebih diperlukan masyarakat adalah kerja konsisten dan hasil yang bisa dirasakan, bukan sekadar kata-kata spektakuler.

 Cepat Melontarkan Pernyataan, Lambat Beraksi 

Seringkali pejabat berbicara berdasarkan intuisi atau untuk merespons sorotan publik. 

Contoh nyata terjadi baru-baru ini ketika eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel) menanggapi tagar #KaburAjaDulu dengan pernyataan yang dianggap provokatif.

“Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi”. Pernyataan ini bisa dilihat lagi di beberapa media seperti suara.com, Kompas Video atau Bisnis.com.

Kata-kata tersebut langsung memicu reaksi keras dari masyarakat dan beberapa kalangan pengamat yang menilai tidak pantas untuk pejabat, terutama yang diharapkan memberi harapan dan solusi, bukan melemahkan semangat warga.

Setelah gelombang kritik, Eks Wamenaker Noel kemudian mencoba mengklarifikasi bahwa pernyataannya “tidak mewakili Pemerintah."

Ia berdalih, sedang fokus bekerja dan tidak mengurusi hashtag. Ini adalah pola yang lazim digunakan, kontroversial dulu lalu klarifikasi agar dampak publik mereda.

Minim Prestasi, Banyak di Omon Omon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun