Tagar Kabur Aja Dulu, #KaburAjaDulu semakin menggema di Indonesia. Â Tagar ini viral di akun-akun media sosial (medsos) seperti X, Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
Fenomena tagar Kabur Aja Dulu, #KaburAjaDulu  paling tren dan begitu masif di medsos X dibanding dengan media sosial lainnya.
Ini merupakan ungkapan dari bentuk kekecewaan warga, terutama para pemilik akun medsos  terhadap ketidakadilan, serta kondisi sosial dan ekonomi Indonesia akhir-akhir ini.Â
Ajakan ini boleh jadi mengindikasikan adanya ketidaknyamanan warga negara di dalam rumahnya sendiri, yaitu Indonesia.Â
Namun sejatinya, ajakan-ajakan yang ada di medsos lebih pada pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studi atau bekerja. Tidak untuk tinggal permanen di sana.
Tagar Kabur Aja Dulu, #KaburAjaDulu hendaknya disikapi oleh Pemerintah dengan bijaksana. Tidak mengambil kesimpulan bahwa mereka yang menyuarakan tagar tersebut tidak nasionalis.
Pemerintah tidak selayaknya mengeluarkan kata-kata umpatan, atau malah menyuruh warganya pergi sekalian menyarankan untuk tidak kembali lagi.
Tagar Kabur Aja Dulu, hendaknya menjadi refleksi bagi Pemerintah bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak beres dan tidak memuaskan. Seharusnya, dievaluasi dan diperbaiki.
Alasan Orang Meninggalkan Negaranya
Ada beberapa alasan seseorang atau keluarga meninggalkan negerinya ke negara lain. Mereka pergi dan tinggal di negara lain untuk beberapa lama atau secara permanen.
Setidaknya, ada 3 tujuan seseorang atau keluarga pergi ke negara lain, baik untuk waktu tertentu maupun permanen.
1. Menempuh pendidikan
Banyak yang mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di luar negeri, baik karena pertukaran pelajar, mendapatkan beasiswa, maupun bersekolah atau kuliah dengan biaya sendiri.
Biasanya, setelah setelah menamatkan pendidikan mereka akan pulang ke Indonesia. Bisa juga melanjutkan menetap di sana karena mendapatkan kesempatan bekerja.
Para pelajar yang menempuh pendidikan di negara lain, seringkali tinggal sendirian. Bagi yang sudah berkeluarga, biasa membawa serta keluarganya.
2. Bekerja
Orang yang memilih untuk bekerja di negara lain karena mendapatkan kesempatan yang lebih baik di luar negeri. Bahkan, kadang kala ada yang nekat ke sana walaupun belum mendapatkan pekerjaan.
Orang dengan tekad mencari pekerjaan di luar negeri karena ingin mengubah nasib atau memang merasa lebih tertantang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang diperolehnya sekarang.
3. Mencari suaka atau perlindungan
Orang mencari suaka atau perlindungan di negara lain karena terancam bahaya di negara asalnya. Seringkali, tejadi eksodus besar-besaran ke luar negeri.
Alasan orang mencari suaka di negara lain, diantaranya karena hal-hal berikut ini:
- Terancam penganiayaan karena ras, agama, kebangsaan, atau pendapat politik
- Terancam persekusi
- Terancam kebijakan negara yang diskriminatif
- Terancam nyawa jika tidak keluar dari negara
- Dituduh melakukan pelanggaran politik seperti pengkhianatan, desersi, penghasutan, dan spionase
Penanganan terhadap ketiga hal di atas tentunya berebeda-beda. Orang yang pergi untuk menempuh pendidikan atau bekerja di luar negeri, sudah selayaknya didukung penuh oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara untuk eksodus dengan tujuan mencari suaka atau perlindungan, hingga kini tidak terjadi di Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada untuk melindungi seluruh rakyatnya.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI