Mohon tunggu...
Gloria Pitaloka
Gloria Pitaloka Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga dan Penulis

Perempuan yang mencintai bumi seperti anak-anaknya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pusara Satu

11 Juni 2023   09:59 Diperbarui: 11 Juni 2023   10:04 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PUSARA  SATU || Puisi || Gloria Pitaloka

di pusara-pusara purba itu ku temu relukuirelikui yang memanggilmanggil 'tuk ditaklukan

mereka menarikan ritual suci 

merapalkan mantramantra dan pujapuji tuk para dangiang

melepaskan asap pekat membumbung tinggi


menebar aroma rupa-rupa getah

: kesturi, cem-ceman dan mekar tujuh

pada kepulan itu muncullah hologram tiga dimensi sang dewi

memancarkan proyektor visualisasi masa depan

: tentang aroma musim

tentang wabah dan bencana alam

tentang ilmu perbintangan

dan ramalan "sang juru selamat" yang akan datang

di bawah timbunan lorong batu Ellemenphatera 

: cekungan parabola ruang hampa

menampilkan tabir peradaban tinggi yang silam

menunggu tuk dikuak dan dikaji

warisan budaya masa bihari

pada abadabad lampau

jauh sebelum bahtera Nuh berlabuh dan terdampar

mereka tlah kokoh berdiri tegak

menjulang masa kini

menghadang masa depan

menjadi saksi fosil sejati

tentang peradaban leluhur yang pernah ada

di bumi Nusa-Antara

Subang, 7 Desember 2022

1. Pusara: makam

2. Relikui: pusaka

3. Ellemenphatera: teknologi masa lalu mencampur baru dan logam dengan panas yang sangat tinggi

4. Nusa Antara: pulau di antara benua-benua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun