Mohon tunggu...
gijenal
gijenal Mohon Tunggu... Administrasi - hearer

ingin menjadi pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saya yang Tengah Membunuh

15 Januari 2023   18:46 Diperbarui: 15 Januari 2023   18:49 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang-orang berpikir semakin banyak memiliki, maka akan semakin baik.
Tapi saya tidak tahu.

Saya selalu belajar untuk mahir membunuh pada tiap-tiap babak genting dalam hidup.
Sebab keangkuhan rasa memiliki akan memangsa saya diam-diam.
Saya membicarakan pembunuhan yang lebih dari sekadar darah.
Saya mengadili satu per satu konsep dan bertanya apakah ia candu, atau cinta?
Pembunuhnya selalu bermuara pada jiwa saya yang kelaparan namun tidak bisa kenyang.

Kemudian saya berlari hingga merangkak-rangkak, mencari kudapan apa yang dapat membuat setan lapar ini diam.
Saya terus-menerus berburu sesajen macam apa lagi yang harus ditumbalkan.
Kemudian saya terlilit, meronta, ingin bebas namun putus asa.

Kemudian saya sampai pada keinginan untuk berhenti ingin.
Saya diam-diam menikam sang maha lapar meski gemetar, dan,

Orang-orang berpikir semakin banyak memiliki maka akan semakin baik,
Saya masih tidak tahu.
Yang saya tahu hanya, semakin banyak saya tidak merasa memiliki, saya merasa jauh lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun