Mohon tunggu...
Ghofur R
Ghofur R Mohon Tunggu... wiraswasta

mencoba untuk menjadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Sejarah Kota Surabaya sejak Era Majapahit hingga Indonesia 1945

19 Agustus 2025   07:40 Diperbarui: 19 Agustus 2025   07:40 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pada 1942, Jepang berhasil memenangkan Perang Pasifik dan merevolusi seluruh potensi di Hindia Belanda.

Setelah mengambil alih tampuk kekuasaan di Hindia Belanda, Jepang melancarkan aksi propaganda anti-Barat. Dai Nippon sekaligus memobilisasi rakyat agar tunduk pada mereka serta mendukung upaya Jepang memenangkan Perang Dunia II.

Menurut kesaksian Hartoyik, menukil dari Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang oleh M. Jasin [2010], rakyat Surabaya yang menyambut gegap gempita kedatangan bala tentara Jepang, berbondong-bondong turun ke jalan demi melihat "Sang Pembebas" memasuki kota.

Memoar itu mengisahkan, tentara Jepang datang sembari mengendarai sepeda pendek dan membunyikan petasan, bukan tembakan sebagai simbol "kebebasan dan harapan" yang menjadi tajuk utama propaganda Dai Nippon.

Struktur pemerintahan kota lalu diubah. Jepang mengganti seluruh pejabat daerah dengan orang-orangnya dan pribumi.

Pengaruh Belanda dan Eropa dibumihanguskan. Usai menduduki Surabaya, Jepang menetapkan Takahashi Ichiro sebagai walikota (shi tyo) dan Radjamin Nasution sebagai wakil walikota (fuku shi tyo).

Keadaan segera berbalik tatkala Jepang kalah di Perang Dunia II melawan Sekutu. Para penggawa Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dibacakan oleh Soekarno-Hatta.

Berita perihal proklamasi ini meluas dengan cepat. Namun, berbeda situasinya dengan Surabaya. Keterbatasan akses sumber berita dari pusat menjadi kendala. Radio dan media cetak sebagai media siar utama di kawasan Surabaya masih di bawah komando Jepang.

Pemberitaan proklamasi dari Jakarta akhirnya sampai ke Surabaya melalui markonis Suwardi dan Yakub. Mereka kemudian segera memberitahukannya kepada R.M. Bintarti dan Sutomo. Dua nama terakhir merupakan jurnalis yang getol menyiarkan propaganda kemerdekaan.

Melalui kedua jurnalis itu, warta kemerdekaan berhasil sampai ke redaksi Soeara Asia dan masif diedarkan pada 20 Agustus 1945. Berita kemerdekaan Republik Indonesia menjadi sampul utama dari surat kabar terbitan edisi tersebut.

Berita proklamasi kemerdekaan RI segera mendapat sambutan luas di kalangan rakyat Surabaya. Kebencian terhadap penjajah mendorong laskar-laskar pemuda aktif menyerbu sejumlah markas tentara Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun