Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Perbudakan Cinta Tanda Kutip II

11 Juni 2017   16:45 Diperbarui: 11 Juni 2017   16:46 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bilang keperawananmu berharga

Nyatanya seharga kalimat sampah dan rupiah saja

Tren bagimu memiliki vagina yang tak lagi perawan

Bersetubuh haram kah yang kau banggakan?

Bertelanjang dengannya, pada sosial media kau bagikan

Seolah kau yang paling maju soal zaman

Bagimu janji suci adalah penghalang

Nikmati setubuh sesaat, lalu menghilang

Pria yang kau katakan sejati, hanya seorang hidung belang

Yang janjikanmu selamanya, tinggalkanmu yang sedang mengangkang

Kenikmatan bagimu akan berbuah penyesalasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun