Mohon tunggu...
Gema Mahardhika
Gema Mahardhika Mohon Tunggu... -

Hanya seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membantu Pagi Melahirkan Puisi

18 Oktober 2018   11:48 Diperbarui: 20 Oktober 2018   12:42 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1. PRANISMA

Segera selesaikan
perdebatan dalam dirimu, pranisma
sebelum harga gedung
untuk nanti kau tinggal
kian mahal
dan padi-padi di sawah
menjadi tidak berarti

Segera rapikan
lipatan dalam dirimu, pranisma
sebelum ucapan dan pikiran
lenyap ditengah ruang: menjadi tanda tanya belaka

Segera tamatkan
kisah-kisah kelam dalam dirimu, pranisma
sebelum kuburan menjadi satu-satunya batas
antara kau dan penyesalan

2. PENGHUNI SURGA

Merekalah penghuni surga: dada anak-anak.
Yang telanjang dan lapang
untuk cuaca dingin dan panas. Tidak ada lagi
iri hati. Pun juga kesedihan.

Di dada anak-anak
layang-layang dan matahari
berlomba menciptakan bayang
dan terang. Di dada anak-anak
air hujan dan badai angin memimpikan
bukit-bukit dan lautan, hutan-hutan
dan pondok sunyi, pentas pernikahan
dan sekolah
untuk dihantam
agar tersisa hampa semata.

Di dada anak-anak
aku ingin terus
mencintaiNya.

3. AKAL

Kepalaku terbentur
ketika tiap kali aku ingin menulis
satu puisi saja
pada akhirnya binasa
dalam kebingungan

kata-kata dan makna
segalanya semu bagi realita
atau sebaliknya
fakta dan kesadaran
semuanya punah dalam puisi
dan rasa-atau-kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun