Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memilih BMW

10 April 2011   20:14 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 14409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pakemnya, bisanya mesin dengan silinder banyak tarikannya kebih cepet. Maklum, beban dibagi ke banyak letupan. Ketimbang cc besar tapi silinder sedikit, beban dibagi hanya ke sedikit letupan. Konsekuensinya, mesin dengan silinder banyak tentu perawatannya lebih sedikit memakan biaya :D

B. Pakem kenyamanan dan akselerasi.

Ini diwakili oleh seri 5. Di mata kami pribadi, seri 5 sebenarnya dalah seri yang “paling sempurna untuk duit mepet” seperti saya gini :D Intinya, seri 5 itu kenyamanan dapat, akselerasi/kecepatan juga dapat. :D

Maksudnya, karena badannya lebih gambrot dan kebanyakan orang suka yg seri 3, maka seri 5 harga jatuh banget. Ini yang membuat penggemar seri 5 demen. Murah di belinya. Bayangkan, E36 320i dengan E34 520i yang sama-sama menggendong mesin 6 silinder 2000cc, harga seri 5 bisa terpaut 10 juta di bawahnya. Padahal kalo dilihat barunya, harga seri 5 mesin setara ini bisa 25-30% di atas seri 3.

Dengan bodinya yang lebih besar, tentu seri 5 memberikan kenyamanan lebih ketimbang seri 3. Ruang dengkul penumpang belakang lebih lega. Untuk ukuran rata-rata orang Indonesia yang 160an cm, ruang kaki (legroom) belakang seri 5 masih bisa dibuat duduk sambil menyilangkan kaki :D Kayak bos gitu.. tapi lebih tepatnya yang mimpi bos, soale mobilnya kan seken :D

Hanya kelemahannya di seri 5, dengan mesin yang sama dia harus menggendong bodi yang lebih berat, ini tentu akan membuat tenaga mesinnya menjadi “pas-pasan” saja. Dampak buruknya lagi, konsumsi BBM juga relatif lebih boros ketimbang seri 3. Namun percayalah, borosnya BMW itu sebenarnya ndhak jauh beda dengan sebuah Kijang super yg ber-cc jauh lebih kecil!

Seri 5 juga dipecah ke dua pakem:

(a) Yang pingin nyaman dan santai, bisa ambil seri 5 yang 6 silinder 2000cc (520i). Ini seri 5 yang paling populer dan harga jualnya relatif masih okey. Bisa laku 50an juta untuk yang kondisinya bagus dan terawat. Namun rata-rata siy harga 520i ini cuma 35an juta. Kalo ada harga di bawah itu, cuma ada dua kemungkinan. Orangnya butuh duit banget sehingga mobilnya yang masih lumayan bagus dijual murah; atau kalo ndhak ya kondisi mobilnya acakadut.

Tapi biarpun dibilang jalan santai, santainya BMW ini kalo 140-180kmh aja ya santai lho :D

Mobil yang acakadut sebenarnya ndhak jelek, asal dijual murah banget. Ini cocok untuk yang suka restoring. Cuma memang biaya restorasi ini ndhak murah. Tapi bagusnya, kalo dah kelar kita serasa seperti dapet mobil yang baru keluar showroom dealer :D

Untuk anggaran 50an, kalo mau mobil yang nyaman dan anteng, 520i ini pilihan yang paling pas. Sebenarnya 520i punya kelemahan krusial, ia bermesin tipe M50 namanya, belum memiliki teknologi anti-knocking sensor. Jadinya mesti pakai Pertamax harusnya. Kalo ndhak ia akan ngelitik dan efek jangka panjangnya, cylinder-head dan stang piston bisa melengkung. Kalo ada yang pakai mesin ini ndhak ngelitik, takutnya mesinnya dan dioprek. Atau memang dari lahir sudah dipaksa minum premium, sehingga mesin jadi beradaptasi morfologis gitu kali ya? :D

(b) Untuk yang pingin mobil bertenaga, bisa ambil 530i V8. Ya, V8! Untuk kondisi normal dia masih anteng di 60an juta, selisih dikit sebenarnya dengan 520i gitu. Namun untuk kondisi kebanyakan, harganya bisa melorot di 45an juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun