Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Padahal Sehat, Tapi Kenapa Kita Malas untuk Berjalan Kaki?

16 Agustus 2025   17:17 Diperbarui: 16 Agustus 2025   16:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi teknik jalan kaki (canva.com)

Perubahan pola pikir juga penting. Jalan kaki tidak harus dianggap kalah keren dibanding olahraga lain. Justru di balik kesederhanaannya, ada kekuatan besar yang bisa menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan berjalan kaki, kamu bukan hanya bergerak, tetapi juga memberi ruang bagi diri untuk benar-benar hadir di momen sekarang.

Penutup

Malas berjalan kaki bukan sekadar soal tubuh yang enggan bergerak, tetapi soal budaya, lingkungan, dan cara kita memaknai aktivitas sederhana ini. Dari hilangnya nilai sosial, budaya instan, lingkungan kota yang tidak ramah, hingga pola pikir yang salah, semuanya berkontribusi membuat kita semakin jarang melangkah. Namun, jika kita mau memberi makna baru pada berjalan kaki, rasa malas itu bisa berubah menjadi kebiasaan yang menyehatkan.

Pada akhirnya, berjalan kaki adalah tentang kembali menghargai hal-hal kecil yang ternyata punya pengaruh besar bagi hidup. Setiap langkah yang kita ambil bukan hanya memindahkan tubuh, tapi juga bisa memindahkan cara kita memandang hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun