"Ah ya... mari Nak Cloth, beristirahatlah dulu dan menginap di rumah. Kita lanjutkan cerita di sana..."
Inan pun menerima usulan Salido untuk menawarkan Cloth tempat berisritirahat.
"Baik Paman Inan, terima kasih atas tawarannya... saya akan menginap di rumah paman."
Kelak tempat bertemunya Cloth dan Salido akan menjadi daerah bernama "Salido", dan tempat Cloth menginap menjadi daerah "Painan".
Mereka bertiga pun berjalan bersama beriringan mengawali kawanan domba-domba yang masih cukup jauh ke rumah Inan, Paman Salido. Mereka bertiga pun sampai di rumah Inan di mana hari sudah semakin gelap. Ternyata, tempat itu adalah sebuah gua yang cukup luas. Gua itu memiliki banyak celah-celah ruangan. Ruangan itu pun dibagi untuk pengelompokkan para manusia penghuni gua dan sekaligus untuk hewan ternak mereka. Domba-domba itu kemudian ditempatkan di ruang gua paling ujung dalam dekat dengan sungai bawah tanah yang mempunyai celah cukup lebar mengarah ke luar gua. Dan di  sebelah kandang itu rupanya ada hewan bertanduk lain yang lebih besar dan kekar.
" Apa nama gerangan makhluk ini?"
Cloth cukup takjub melihat hewan besar itu terlihat mengkilap di balik temaram api obor yang di tancap di beberapa sudut-sudut ruang gua. Kulit hewan itu lebih tipis bulu-bulunya dibandingkan bulu domba-domba yang lebat.
"Itu Kabau namanya... hewan peliharaan para penghuni gua ini. Hewan ini banyak ditemukan di sini, dan aku mengusulkan untuk mereka memelihara sama seperti aku memelihara domba-domba ini."
Inan pun mengajak Cloth kembali ke arah depan gua menuju ruang-ruang para penghuni. Kemudian mereka bertiga menuju ke ruangan di sebelah kanan di tengah-tengah gua itu. Di ruang itu mereka disambut oleh seorang wanita disertai beberapa anak-anak menyertainya.
"Ini istriku Minang... sekaligus wakil dari pimpinan para penghuni gua ini, dan ini anak-anakku."
"Halo paman... salam kenal...!!!"