Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyapa Tawa

10 Juni 2021   03:41 Diperbarui: 10 Juni 2021   03:44 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kumenulis karena memang itu tawaku
Mengurai asa yang kadang terbentur batu
Batuan yang menggumpal dalam dada
Menyesak bak mahasiswa urus tesis pasca sarjana

Tawa yang kadang berbalut semu
Semu karena riang yang berujung pada bentang tangan
Melepas yang terlewat sebagai berkat
Ketika mudarat tobat tak tersempat

Kusapa tawa pagi ini
Sambil menunggu air yang tak kunjung datang
Tetes harap yang lama tak gemercik
Mengumpul seciduk dalam biduk

Oh tawa yang kutangkap
Selesai dalam sekejap harap
Hanya karena durjana kata yang selalu tertata
Bahwa aku taklah penting!

Tawa pun terkesan "miring"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun