Mohon tunggu...
NISA
NISA Mohon Tunggu... pelajar

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayangan yang tak pernah kalah

7 Agustus 2025   22:25 Diperbarui: 7 Agustus 2025   22:25 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tapi selalu memutuskan segalanya.

Mereka bilang:

"Tenang saja, kami jaga kalian."

Tapi tangan yang sama itulah yang mencabut akar dengan halus

dan menanam ketakutan dalam-dalam.

Di rapat yang katanya demi rakyat,

mereka ribut soal rasa sambal dan harga makan malam,

sementara kami masih sibuk memilih:

beli nasi atau bayar utang listrik minggu depan.

Ketika bunga itu mencoba bicara,

angin pun diarahkan agar suaranya tersesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun