Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, hubungan manusia, dan science. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gaya Berjalan dan Berlari Memengaruhi Kesehatan Fisik

9 April 2025   19:07 Diperbarui: 9 April 2025   23:00 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya berjalan dan berlari memengaruhi kesehatan. (Sumber gambar: freepik.com)

Tahukah Anda bahwa gaya berjalan dan berlari dalam suatu pattern atau pola yang ternyata memengaruhi kesehatan. Terkait hal ini sudah banyak publikasi ilmiah dan para peneliti yang menyoroti pola berjalan dan berlari pada manusia berdampak besar pada tubuh.

Dalam dunia atletik terutama berlari, gaya berlari dengan telapak kaki tengah atau midfoot lebih baik dibandingkan gaya tumit (heelfoot) dan kaki depan (forefoot). Alasan ilmiah dibaliknya yaitu, gaya berlari dengan landing dan dorongan kaki tengah minim risiko cidera pada struktur dan jaringan lunak postur dan kaki. 

Gaya berlari midfoot memiliki karakteristik yaitu pijakan dan daya dorong kaki saat menyentuh permukaan pada bidang tengah kaki. Hal ini menyebabkan gaya melayang dengan dorongan tubuh terhadap gaya gravitasi. Seseorang dapat berlari dengan cepat dan intens tanpa cepat lelah dan nyeri pada kaki. 

Gaya dorong dari tubuh terhadap pantulan gravitasi dapat membuat jarak lemparan tubuh yang cepat dan membantu pelari mencapai garis finish. Namun, gaya berlari midfoot memerlukan latihan dan pembiasaan karena gaya berlari ini memerlukan teknik dorongan telapak kaki melawan gravitasi dan memantulkan kembali tubuh terhadap permukaan tanah dengan memaksimalkan kekuatan otot paha dan daya dorong tubuh yang melayang dengan cepat. 

Gaya berlari mid foot yaitu pada fase kaki menapak di permukaan datar dalam pola berlari dimana bagian tumit dan kaki tengah secara bersama-sama melakukan pendaratan dengan kaki mendatar. Gaya berlari ini memungkinkan otot-otot paha depan dan inti tubuh (core muscle) bekerja dengan maksimal. Gaya berlari ini aman bagi tempurung lutut. 

Gaya berlari heelfoot dimana fase kaki menapak di permukaan saat berlari yaitu dengan posisi kaki depan terangkat dan menumpu pada tumit sebagai pendorong. Gaya berlari ini paling banyak pada pelari pada umumnya.

Gaya heelfoot dengan tumpuan tumit sebagai daya pendorong di permukaan aspal dapat menciderai tumit dan otot-otot kaki. Gaya ini juga sering menjadi sejumlah penyebab kerobekan otot hamstring, heel spur, plantar fascitis, shins splin, dan sebagainya. 

Gaya berlari forefoot di mana fase kaki menapak di permukaan saat berlari yaitu dengan posisi kaki depan menumpu dan tumis melayang. Gaya ini seperti geraka menjinjit. Berlari dengan kaki depan dapat menciderai sendi dan otot pada jari-jari kaki. Selain itu, otot pada kaki depan juga dapat mengalami iritasi karena gaya berjinjit berulang-ulang. 

Gaya berlari merupakan pola dari berjalan cepat dengan gaya swing atau lemparan dan lompatan. Gaya berlari menuntut kecepatan tinggi. Otot dan sendi berperan simultan dalam usaha berlari. Maka dari itu, pola berlari yang tepat dapat memaksimalkan kemampuan individu dan mencegah risiko terhadap cidera. 

Sama halnya dengan gaya berjalan. Pola berjalan antar individu satu dengan lainnya berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kebiasaan dan bentuk struktur dari posturnya. Struktur postur dapat terbentuk dari lahir/bawaan dan fungsional/kebiasaan dalam bersikap. 

Gaya berjalan juga ada gaya heel foot, midfoot, dan forefoot. Namun, gaya berjalan dengan tiga pola ini masing-masing memiliki variasi bentuk lagi yang disesuaikan dengan struktur/ postur individu tersebut dan penggunaan bentuk alas kaki. 

Adapun penyesuaian itu terkait bentuk kaki X atau O, bentuk tulang belakang seperti membungkuk, hiperlordosis, dan skoliosis, serta bentuk panggul dan tulang belakang bawah yang terlalu besar atau rata. 

Gaya berjalan midfoot tentu lebih aman bagi kesehatan postur dan kaki. Tumpuan berjalan pada kaki tengah sangat dianjurkan. Pembiasaan pola berjalan ini dapat dilakukan dengan menapakan bagian kaki tengah dan tumit secara bersama-sama saat berjalan. Gaya berjalan ini seperti batita yang baru belajar berjalan. Mereka berjalan dengan menekuk-nekuk lutut sambil mengangkat telapak kakinya di lantai. 

Gaya berjalan heelfoot dengan tumpuan pada tumit berisiko besar terhadap sejumlah cidera pada tumit seperti terbentuknya spur/penebalan tulang tumit, peregangan berlebih fascia telapak kaki (plantar fascitis), ketegangan otot betis dan kaki depan, serta tekanan besar pada tempurung lutut.

Gaya berjalan forefoot dengan tumpuan kaki depan biasanya paling banyak oleh wanita pengguna high heel. Berjalan gaya jinjit dapat memicu penekanan pada otot, sendi, saraf, dan pembuluh darah pada kaki depan dan kaki belakang. Otot-otot betis dan paha belakang akan mengalami ketegangan dan berisiko terjadinya kram dan atau robek otot. 

Untuk memudahkan bagian kaki yang dimaksud, perhatikan gambar berikut ini.

Sumber gambar: runnersconnect.net
Sumber gambar: runnersconnect.net

Pada gambaran di atas terlihat perbedaan letak tumpuan kaki saat berjalan dan berlari. Posisi tumpuan menentukan seberapa besar kompresi pada postur. Dari ketiga bagian tumpuan kaki yang paling baik sejauh ini yaitu pada tumpuan kaki tengah/ midfoot. 

Namun, gaya berjalan dan berlari midfoot yang baik memerlukan dukungan alas kaki yang tepat. Alas kaki ini seperti bentuk sepatu dengan cushion yang fleksibel, tidak terlalu tipis, ketebalannya pas, dan dengan bentuk sepatu atau sendal yang memuat seluruh kaki, dimana ujung sepatu melebar menyesuaikan kelebaran jari-jari kaki. 

Ujung sendal atau sepatu yang menyempit atau runcing tidak dapat memaksimalkan gaya berjalan dan malah mengunci jari-jari kaki. Telapak alas kaki yang terlalu tipis dapat menciderai otot telapak kaki. 

Alas yang keras dan tebal dapat membuat kelemahan otot kaki dan penguncian sendi pada kaki. Pemilihan alas kaki yang tepat dapat mendukung penuh gaya berjalan dan kesehatan fisik. 

Referensi 

John davis dalam artikel Is there an ideal footstrike for runners dalam laman https://runnersconnect.net/footstrike-pattern-for-runners/

Danny dalam artikel Midfoot strike, forefoot strike, or heel strike, which one is the best? dalam laman https://chiliving.com/midfoot-strike-forefoot-strike-or-heel-strikewhich-one-is-best/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun