Gaya berjalan juga ada gaya heel foot, midfoot, dan forefoot. Namun, gaya berjalan dengan tiga pola ini masing-masing memiliki variasi bentuk lagi yang disesuaikan dengan struktur/ postur individu tersebut dan penggunaan bentuk alas kaki.Â
Adapun penyesuaian itu terkait bentuk kaki X atau O, bentuk tulang belakang seperti membungkuk, hiperlordosis, dan skoliosis, serta bentuk panggul dan tulang belakang bawah yang terlalu besar atau rata.Â
Gaya berjalan midfoot tentu lebih aman bagi kesehatan postur dan kaki. Tumpuan berjalan pada kaki tengah sangat dianjurkan. Pembiasaan pola berjalan ini dapat dilakukan dengan menapakan bagian kaki tengah dan tumit secara bersama-sama saat berjalan. Gaya berjalan ini seperti batita yang baru belajar berjalan. Mereka berjalan dengan menekuk-nekuk lutut sambil mengangkat telapak kakinya di lantai.Â
Gaya berjalan heelfoot dengan tumpuan pada tumit berisiko besar terhadap sejumlah cidera pada tumit seperti terbentuknya spur/penebalan tulang tumit, peregangan berlebih fascia telapak kaki (plantar fascitis), ketegangan otot betis dan kaki depan, serta tekanan besar pada tempurung lutut.
Gaya berjalan forefoot dengan tumpuan kaki depan biasanya paling banyak oleh wanita pengguna high heel. Berjalan gaya jinjit dapat memicu penekanan pada otot, sendi, saraf, dan pembuluh darah pada kaki depan dan kaki belakang. Otot-otot betis dan paha belakang akan mengalami ketegangan dan berisiko terjadinya kram dan atau robek otot.Â
Untuk memudahkan bagian kaki yang dimaksud, perhatikan gambar berikut ini.
Pada gambaran di atas terlihat perbedaan letak tumpuan kaki saat berjalan dan berlari. Posisi tumpuan menentukan seberapa besar kompresi pada postur. Dari ketiga bagian tumpuan kaki yang paling baik sejauh ini yaitu pada tumpuan kaki tengah/ midfoot.Â
Namun, gaya berjalan dan berlari midfoot yang baik memerlukan dukungan alas kaki yang tepat. Alas kaki ini seperti bentuk sepatu dengan cushion yang fleksibel, tidak terlalu tipis, ketebalannya pas, dan dengan bentuk sepatu atau sendal yang memuat seluruh kaki, dimana ujung sepatu melebar menyesuaikan kelebaran jari-jari kaki.Â
Ujung sendal atau sepatu yang menyempit atau runcing tidak dapat memaksimalkan gaya berjalan dan malah mengunci jari-jari kaki. Telapak alas kaki yang terlalu tipis dapat menciderai otot telapak kaki.Â
Alas yang keras dan tebal dapat membuat kelemahan otot kaki dan penguncian sendi pada kaki. Pemilihan alas kaki yang tepat dapat mendukung penuh gaya berjalan dan kesehatan fisik.Â