Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat Wisata Tersembunyi Itu Ada di Kampung Halaman Ayah

10 November 2018   22:34 Diperbarui: 10 November 2018   23:01 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada selaksa kisah yang mungkin ingin aku ceritakan langsung pada Ayah. Kisah itu tentang perjalananku berkeliling ke pelosok daerah hingga ke luar negeri dengan bermodalkan tulisan. Ayah tak pernah tahu bahwa akhirnya bisa ke luar negeri. Meskipun kepergianku bukan ke tanah suci seperti yang pernah ayah lakukan.

Sejujurnya aku lebih suka berkeliling Nusantara. Mengenali berbagai macam orang dengan ribuan bahasa. Merecap apa yang mereka makan dan menjejakkan kaki di bumi yang mereka banggakan. Termasuk kembali ke kampung halaman ayah di Bondowoso, Jawa Timur.

Entah apakah ayah tahu atau tidak, ternyata di kampung halaman ayah ada salah satu tempat wisata baru yang belakangan ini memang viral di sosial media. Tempat wisata ini mirip seperti Stonehenge di Inggris.

Batu prasejarah itu disusun sedemikian rapi seperti sebuah bangunan. Meskipun tak sama persis, tempat wisata Bheto So'on atau Batu Susun di kawasan Perhutani Bondowoso ini memang menjadi salah satu daya pikat tersendiri bagi wisatawan lokal. 

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Kata saudaraku bahwa tempat wisata ini sebetulnya sudah dibuka sejak tahun 2010. Tapi, saat itu hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua. Itupun tidak mudah untuk mencapainya.

Barulah setelah viral di sosial media, pemerintah daerah setempat membangun jalan serta membangun beberapa tempat wisata seperti gardu pandang dan bale-bale tempat untuk menyaksikan batu-batu yang tersusun dengan rapi.

Aku juga bingung kenapa aku bisa dituntun ke tempat wisata ini. Mungkin orang-orang yang datang pun bingung mengapa ada batuan tersusun dengan rapi dan menjadi sebuah tontonan. Entahlah...

Yang jelas, tempat wisata ini hanya ramai pada saat akhir pekan, kata tukang kelapa muda yang masih sibuk merapikan batok-batok kelapa yang siap dijual kepada wisatawan.  

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Perjalananku ke tempat ini tak terlalu sulit. Dengan mengendarai kuda besi, sesekali aku melihat petunjuk menggunakan ponsel Android. Di beberapa persimpangan pun ternyata sudah ada papan petunjuk yang jelas. Mengarahkanku menuju tempat wisata ini.

"Gazebo-gazebo itu baru dibangun mas. Belum ada tiga atau dua bulan yang lalu. Sebelumnya ya di sini faslitasnya minim sekali. Setelah viral di sosial media, barulah pemerintah membangun jalan dan membangun beberapa fasilitas termasuk gazebo-gazebo yang bisa digunakan untuk istirahat oleh wisatawan" kata tukang kelapa muda itu.

Itulah caraku mengenal sebuah tempat wisata. Dengan bermodalkan Rp 10 ribu saja, cerita dari orang-orang lokal bisa aku tuliskan hingga berhalaman-halaman. Bahkan ada kisah-kisah yang mungkin tak bisa kamu temukan di media online.

"Sebetulnya kalau ke atas lagi ada air terjun mas. Cuma saya ngeri mas. Jalannya curam dan harus jalan kaki kira-kira sekitar setengah jam" tuturnya mengusik rasa penasaranku.

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Aku cukup beruntung karena bisa mengunjungi Bheto Soon yang terletak di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Bondowoso ini setelah pemerintah membangun akses jalan yang mulus. Aspal hitam masih bisa kuhirup baunya saat panas terik. Beberapa pohon jati sudah mulai botak dan menggugurkan dedaunannya yang kering.

Padahal, sebelum ada jalan yang mulus. Beberapa orang harus berjibaku dengan perjuangan yang tidak mudah. Bahkan ada yang sengaja menjadikan jalur ke Bheto So'on ini sebagai jalur motor trail dan mountain bike yang amat menantang. Selebihnya bagi mereka yang tak punya kendaraan memadai harus berjalan kaki untuk bisa mencapai ke tempat ini. 

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Tempat wisata ini memang cukup luas, tapi terlalu sepi jika dikunjungi pada hari biasa. Untuk bisa memotret seperti ini saja aku harus mengandalkan beberapa batu, dahan pohon sampai dengan tas kecil yang selalu ku selempangkan di pundak.

"Kalau mas mau ke air terjun, nanti bisa diantar mas. Air terjunnya bagus lho mas. Cuma ya sedikit angker aja. Nah, di atas itu masih ada batu lainnya mas. Jadi ada dua batu besar yang bertumpuk. Keduanya saling bertumpu pada satu titik dan tidak jatuh mas" bujuknya tukang kelapa itu.

Kulirik jam hampir memasuki waktu dzuhur, sementara aku sudah punya janji untuk melihat proses penggilingan tebu di pabrik gula Wringin Anom pukul 14.00 WIB.

"Lain kali aja ya mas. Insya allah tahun depan tak ke sini lagi." jawabku secara halus. Padahal jujur aku juga takut kalau hanya berdua dengan guide. Apalagi setelah salah satu teman tukang kelapa menceritakan sempat melihat penampakan saat bermain di sekitar air terjun. 

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Batu-batu ini dipercaya berasal dari Megalitikum. Pada masa itu, masyarakatnya memang sangat lekat dengan kepercayaan memuja arwah nenek moyang. Tak heran jika ada beberapa batu yang seperti disusun tak alami. Umumnya batu-batu tersebut digunakan sebagai dolmen, tempat meletakkan sesaji atau persembahan.

Kata saudaraku lagi, masyarakat sekitar Cermee merupakan petani. Kawasan lahan pertanian di Cermee merupakan kawasan kualitas nomor satu di Bondowoso. Berasnya lebih bagus jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

Sepanjang perjalanan dari Prajekan menuju Desa Solor memang terasa berada di pedesaan yang masih tak tersentuh teknologi. Kanan kiri masih menghampar sawah sejauh mata memandang. Beberapa lahan ada yang sudah ditanami dengan jagung. Bulir-bulirnya sampai terlihat menyembul seakan sudah siap untuk dipetik.

Bheto Soon / dok.pribadi
Bheto Soon / dok.pribadi
Sebelum pulang, aku sempat mengabadikan beberapa gazebo yang kosong tak terisi. Meskipun ada wisatawan, jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari. Itupun hanya warga yang mampir dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Ayah tak pernah bercerita jika ada tempat wisata seperti ini di dekat rumah. Bisa jadi Ayah juga belum mengetahuinya. 

Setelah membayar air kelapa yang menyegarkan, aku pun pamit pulang. Pada tukang kelapa yang sudah menceritakan banyak hal tentang mistisnya Air Terjun Solor hingga kisah Bheto So'on menjadi lebih dikenal di sosial media. Aku juga sempat menyimpan nomor kontak penjaga Watu Soon yang memberiku tiket retribusi.

Kampungku ini memang agak sulit untuk diakses dengan menggunakan kereta maupun pesawat terbang. Padahal banyak potensi tempat wisata alam di Bondowoso yang tak kalah dengan Bali. 

Gazebo di pinggir jalan / dok.pribadi
Gazebo di pinggir jalan / dok.pribadi
Aku terbang dari Jakarta melalui Surabaya. Kemudian dilanjutkan perjalanan darat selama 6 jam dengan menggunakan bus dari Surabaya ke Situbondo. Jika ingin menggunakan kereta api bisa melalui Jember. Itupun harus berganti kereta dulu di Surabaya. Padahal dulu ada akses kereta api dari Jember ke Situbondo untuk angkutan tebu ke pabrik gula.

Aku yakin bahwa Bondowoso termasuk salah satu wisata Indonesia yang perlu kamu datangi. Masih banyak tempat wisata menarik di Bondowoso yang bisa didatangi. Salah satunya adalah Kawah Ijen yang dikenal punya blue fire yang langka di dunia. 

Jika kamu rencana libur akhir tahun bersama keluarga, tempat wisata Bheto So'on ini sudah ramah anak. Fasilitasnya sudah lengkap seperti tempat ibadah, warung hingga toilet umum. Apalagi jalurnya sudah mulus dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Agar lebih mudah, kamu bisa memesan tiket pesawat atau tiket kereta dengan menggunakan aplikasi Pegipegi di Google Play Store maupun di Apps Store. Enaknya lagi, Pegipegi selalu memberikan berbagai promo yang menarik entah itu untuk booking hotel maupun pemesanan tiket pesawat.

Untuk pemesanan hotel murah dengan mudah melalui aplikasi Pegipegi bisa kamu baca di artikel ini. 

7 Langkah Mudah Pemesanan Tiket Pesawat Melalui Pegipegi.com

Pemesanan tiket pesawat bisa dilakukan melalui Aplikasi Pegipegi atau langsung lewat situsnya. Nah, saya ingin menunjukkan cara melakukan pemesanan tiket pesawat melalui situs Pegipegi dari Jakarta ke Surabaya dengan sangat mudah. Jangan lupa bikin akun dulu di Pegipegi.com dan login melalui situsnya sebelum booking tiket pesawat.

1. Tentukan tujuan dan tanggal keberangkatan

Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
2. Pegipegi akan memberikan harga terbaik. Jadi, kamu bisa menyesuaikan tanggal keberangkatan.

Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
3. Pilih maskapai favorit kamu. Selain itu semua transaksi di Pegipegi.com dijamin aman.

Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
4. Isi data diri dengan lengkap utamanya nomor handphone dan alamat email.

Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
5. Jika ada tambahan bagasi bisa dilakukan pembelian secara online. Pastikan juga untuk mereview kembali pesanan tiket pesawatnya.

Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
6. Saat check out, pilih metode pembayaran yang diinginkan. Jika ada promo, masukkan angka di kolom kode kupon.

Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
Pesan tiket pesawat lewat Pegipegi.com / dok.pribadi
7. Lakukan pembayaran sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Petunjuk pembayaran dikirimkan melalui email. Setelah tiket issued, buktinya pun secara otomatis terkirim melalui email. Jadi, jangan sampai lupa password emailnya ya.

Gimana? Mudah sekali bukan untuk pemesanan tiket pesawat melalui situs Pegipegi.com? Kalau mau menghabiskan libur tahun baru sebaiknya pesan tiket pesawat dari sekarang. Lebih baik lagi jika dipesan 90 hari sebelum hari keberangkatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun