Mohon tunggu...
Fifi AS
Fifi AS Mohon Tunggu... Guru - Fifi AS

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Pelangi

21 Juli 2021   15:57 Diperbarui: 21 Juli 2021   16:16 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelahnya, Allah  mengabulkan permintaan Gilang. Tepat di usianya ke-9. Ia bisa menggelar mini show yang berkolaborasi bersama desainer itu. Pergelaran itu berjalan luar biasa.

Selepas event itu seorang LC foundation menawarkan padaku supaya bakat Gilang semakin berkembang. Dia mengenalkanku pada Nania dari Rumah Mode Purnama dan Elina dari Art Aksesoris. Kemudian ketiganya berkolaborasi kuat, lalu menyuguhkan kolaborasi apik itu diajang prestisius di event fashion terbesar di Indonesia. Sketsa Gilang diwujudkan dengan menggunakan material batik hasil karya pengrajin Solo, Yogyakarta, Madura dan kota lain penghasil batik.

Jalan anakku untuk menggelar pagelaran fashion sendiri tidak berhenti sampai di situ. Tepat di usianya menginjak 14 tahun. Manajeman salah seorang juri utama di event Top model Amerika menghubungiku meminta karya Gilang menjadi wadrobe untuk acara itu. Rasanya kakiku mau copot ketika mendapat kabar itu. Aku memeluk Gilang dengan hangat dan berbisik , "Allah mengabulkan permitaanmu lagi, sayang."  

Langkah Gilang mewujudkan mimpinya semakin lebar. Di kesempatan lain, tawaran untuk mengikuti pagelaran fashion terus bergulir. Gilang bisa menggelar fashion show hingga ke luar negeri. Saat usianya menginjak 15 tahun. Gilang ikut pegerlaran fashion week di Texas, Amerika Serikat. Kemudian di Melbourne bersama Dinas Pariwisata dan beberapa tawaran lain kian bergulir.

Gilang berucap padaku, "Aku tak lagi sunyi." "Aku bisa mendengar lewat warna-warni pelangi di  setiap sketsa desainku, bund." Aku menggangguk dan mengusap buliran bening yang menerabas di sudut mataku. Air mata bahagia atas anugrah terindah yang Allah berikan padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun